4298133

Orang di kantorku telah mengambil resiko untuk memilihku masuk dalam team volley ball. Bahkan untuk serve aja aku selalu menyentuh net, beruntung sekali menurut aturan yang sekarang serve menyentuh net pun di perbolehkan.
Besok pagi-pagi sekali kami pergi ke Jakarta, kamipun tidak begitu yakin akankah kami menang(gung malu) ?

4229415

Perjalanan Malang ke Bandung semalam tidak seribet sebelumnya, aku senang bertemu dengan orang-orang baru, aku senang berbicara topik-topik baru pun topik-topik lama yang disampaikan oleh orang-orang yang baru kutemui.
Lia, such a smart girl, cantik dan periang, sedari sore hingga malam kami bercerita banyak hal, kagum nian aku mendengar cerita-ceritanya, sekaligus iri. Dia turun di Sumedang dan aku melanjutkan perjalananku ke Bandung, ketika hendak turun dari bus beberapa orang menanyaiku, “Lho adeknya tadi mana?” Aku cuman senyum sambil cepet2 ngeloyor nyari angkot, abisnya mataku yang pedes ini pengennya cepet2 ngeliat kasur.

4076783

Hari ini kudengar ada demo lanjutan di Gedung sate, setelah Sholat Jumat kayaknya. Aku harus segera hengkang dari Kota Bandung sebelum jam itu, karena kudengar kemaren pintu tol Padalarang ditutup. Hari ini aku hendak ketemu Papa di Kebun Raya Bogor, dia ada tugas disana rupanya.

4064322

Menyambung topik cerita kemaren, telepon rumah di Malang selama seminggu berhenti berdering, suatu hal di luar kebiasaan. Beberapa kali aku menelpon ke rumah selalu terdengar nada panggil namun tak juga orang diujung telepon sana yang mengangkat telponku, ada apa gerangan ?
Mama menjadi heran karena ternyata telepon masih bisa dipakai untuk menelpon keluar, hanya nada deringnya saja yang tak lagi berbunyi sehingga Mama tak pernah tahu kalau selama seminggu itu aku telah berkali-kali mencoba menelpon ke rumah, sehari dua hari … Mama masih percaya kalau tidak ada yang rusak dengan telepon kami. Tapi setelah seminggu berjalan dan telepon masih juga tak berdering, Mama menjadi curiga. Siang itu Mama mencoba missed call ke Mbak Yun dengan harapan Mbak Yun segera menelpon balik, ada sesuatu yang penting rupanya. Namun tak juga terdengar dering telepon yang diharapkan itu. Karena merasa ada kejanggalan, Mama berniat menelpon kantor Telkom.
Ternyata siang itu pun Mbak Yun sedang berusaha menelpon ke rumah setelah tahu ada missed call dari Mama.
Pada jam, menit dan detik yang sama sapaan hallo dari Mama di balas oleh Mbak Yun, Mama baru akan menekan nomor telepon pelayanan telkom tapi yang terdengar justru suara balasan “halo” dari Mbak Yun, Mama kaget keheranan, karena merasa belum memutar nomor kantor Telkom tapi koq ada balasan halo dari ujung sana, lebih-lebih lagi ketika tahu nyambungnya ke Mbak Yun di Jakarta, Mama menjadi was-was, takut kalau nanti membayar pulsa sambungan telpon ke Jakarta. Mbak Yun yang merasa sudah tau masalahnya mencoba menggoda Mama, “Loh Mama gimana sih? Kan tadi Mama yang nelpon ke Jakarta.” Mendengar Mama mulai panik, Mbak Yun segera menjelaskan semuanya.
Kupikir inipun semacam small miracle, sehari ada 24 jam, satu jam ada 60 menit, dan semenit ada 60 detik, tapi dalam jam, menit dan detik yang sama mereka tersambung, Mama mengangkat telepon (karena ingin menelpon kantor telkom) dan Mbak Yun mencoba untuk menelpon Mama. Small miracle seringkali terjadi dalam hidup kita, namun seringkali pula kita tidak menyadarinya.

4063363

Siang tadi aku terjebak diantara ramainya para demostran, para buruh yang hendak memperjuangkan nasib mereka. “Akibat keluar pada jam kantor tanpa pamit nih”, pikirku. Selepas dari Gramedia aku sengaja jalan ke Bandung Indah Plasa, pada saat itulah sekitar jam 11.30 WIB beberapa demonstran memaksa pegawai toko sekitar BIP untuk berpartisipasi, pegawai Bank Bali kulihat berhamburan keluar gedung, takut kejadian anarkis yang terjadi sehari sebelumnya terulang lagi. Para demonstran tidak berhasil memaksa pegawai di BIP untuk ikutan demo, namun kejadian itu tak urung membuat pengunjung BIP termasuk aku dan Mbak Vera kalang kabut dan panik, seluruh pintu masuk berhasil ditutup sebelum para demonstran masuk BIP. Kami yang berhasil keluar dari BIP, merasa deg-degan, sambil melihat arak-arakan yang semuanya menuju ke Gedung Sate kami berjalan menyisiri jalan raya, angkot serasa susah betul untuk dicari, atau sopir angkot juga ikutan mogok karena rasa solidaritas mereka ?
Perjalanan ke kantor menjadi lama betul, macet dimana-mana, apalagi arah kantorku yang tak jauh dari Gedung sate. Syukurlah, kami sampai di kantor dengan selamat, ternyata ada hikmahnya juga keluyuran pas jam kantor tanpa pamit. Selama siang tadi dari kantorku terdengar beberapa kali bunyi tembakan peluru kosong, hatiku miris.

4047346

Dari sebuah buku kubaca tentang keajaiban-keajaiban kecil yang terjadi dalam keseharian hidup manusia, cerita ini kubaca kira-kira setahun lalu dari sebuah buku yang kupinjam dari seorang teman, aku sudah lupa nama-nama tokohnya, tapi ceritanya kurang lebih begini :
Seorang wanita yang baru pulang ke rumah mendapati kuncinya telah tertinggal disuatu tempat, salahnya, dia menyadarinya tatkala dia sudah berada tepat didepan pintu rumahnya, tidak mungkin lagi untuk mengambil kunci itu kembali karena akan memerlukan beberapa hari untuk mengambilnya. Harapan satu-satunya adalah tetangga di samping rumahnya, dia selalu menitipkan kunci cadangan untuk berjaga-jaga apabila ada anggota keluarganya datang sementara dia tidak ada. Masalahnya adalah pada saat itu tetangganya ini sedang berlibur selama beberapa minggu. Hilanglah harapan satu-satunya, sesaat kemudian datanglah tukang pos mengantarkan sebuah surat. Betapa terkejutnya wanita ini mengetahui isi surat tersebut. Surat itu datang dari sepupunya, didalamnya terdapat secarik kertas yang bertuliskan, “Seminggu yang lalu aku datang kesini, tapi kau tidak ada, lantas seperti biasanya aku meminjam kunci rumah dari tetanggamu, tapi sayang waktu itu aku lupa untuk mengembalikannya, jadi kukirimkan lewat post saja. Sekali lagi, maaf.”
Begitulah keajaiban-keajaiban kecil sering terjadi dalam keseharian kita, entah itu kita sadari atau engga’, aku lebih suka memakai istilah keajaiban kecil ketimbang kata kebetulan, karena kupikir kejadian-kejadian ini ada karena suatu kuasa yang besar yang melebihi apapun telah merancangnya, aku lebih menganggapnya sebagai anugerah. Percis seperti yang Mr Stanger pernah bilang kepadaku, tak ada kata kebetulan di dunia ini karena sebenarnya segala sesuatunya sudah diatur diatas.

4015260

Kawah Putih
Dufan
Untung sekali kami saat itu tidak mengikuti saran Steve, sehingga jadilah foto ini seperti ini.
Waktu itu, setiap hendak berfoto kami selalu bilang “cheese”, gigi kami yang tidak begitu putih ikutan nampang sejenak, kemudian Steve berpikir bagaimana seandainya kami mengatakan cheese dalam bahasa indonesia yakni keju, entahlah seperti apa jadinya foto-foto kami kalau kami benar-benar mengikuti sarannya, pastilah foto-foto yang ada saat ini bukannya foto kami dengan senyum pasta giginya, tapi mulut-mulut yang monyong..:) menghiasi foto kami.

3959952

Ada satu kisah yang ditulis Robert T.Kiyosaki sebagai ilustrasi awal dalam bukunya tentang Cashflow Quadrant, tempat anda memetakan langkah anda. Apakah anda employee,self-employed, business owner ataukah investor ? Aku lumayan tersentak ketika membaca ilustrasi awal yang dipaparkan kurang lebih demikian :

Adalah sebuah desa kecil nan indah, sebuah tempat yang menyenangkan, sekaligus pula desa yang menyedihkan karena sepanjang tahun desa akan mengalami kekeringan kalau tidak turun hujan, tragis bener!
Akhirnya diadakanlah sebuah sayembara … untuk mendapatkan putri kodok, oops (ini sih dongeng putri kodok).
Diadakanlah sebuah tender untuk pengadaan air sepanjang tahun di desa tersebut, sumber airnya berasal dari sebuah danau yang berjarak satu setengah kilometer dari danau.
Tersebutlah dua orang pemegang hak atas kontrak tender tersebut, Bill dan Ed. Dua orang ini tentunya saling bersaing.
Ed langsung berlari membeli dua ember baja, dia mulai berlari bolak-balik untuk menyuply kebutuhan air penduduk desa, dalam tangki air yang terbuat dari beton dia tuangkan isi embernya, dia harus bekerja keras untuk memastikan penduduk desa tercukupi kebutuhan airnya. Dia merasa beruntung karena penduduk desa sepenuhnya membeli air darinya, ia tidak mempunyai saingan untuk beberapa saat karena ternyata Bill si pemegang hak yang lainnya telah menghilang selama beberapa saat.
Rupanya menghilangnya Bill selama berbulan-bulan ini adalah untuk membangun sebuah rencana usaha,dia mengangkat presiden eksekutif untuk melakukan pekerjaannya, dia bangun jaringan pipa baja antikarat bervolume besar untuk menyambungkan desa dengan danau.
Pada lauching usahanya ini, Bill mengumumkan bahwa airnya lebih bersih karena dia tau banyak yang mengeluhkan kebersihan air Ed, ia mampu memasok air selama 24 jam sehari tanpa henti selama 7 hari seminggu dengan melihat peluang bahwa Ted hanya mampu memasok pada jam-jam kerja saja namun tidak pada malam hari dan akhir pekan, ia memberikan biaya 75 % lebih murah ketimbang Ed.
Agar mampu bersaing Ed rupanya menurunkan harga hingga 25 % dan membeli dua ember lagi, dia kemudian memperkerjakan dua anak laki-lakinya untuk bergiliran bekerja pada malam hari dan akhir pekan, ketika anaknya mulai di perguruan tinggi dia berpesan kepada mereka untuk segera kembali karena usaha ini akan menjadi milik mereka, namun ternyata mereka lebih memilih meninggalkan ayahnya. Akhirnya Ed mendapat masalah kepegawaian, pegawainya menuntut kenaikan gaji, peningkatan tunjangan dan lain-lain.
Sementara Bill yang sadar betul bahwa kebutuhan akan air bersih tak hanya di desa itu saja, segera menulis ulang rancangan bisnisnya dan menjual sistem penyaluran air yang berkecepatan tinggi, bervolume besar dan berbiaya rendah ini ke desa-desa yang lain.
Demikian akhirnya Ed hanya mampu memperoleh satu penny untuk satu ember air yang dia salurkan, tapi Bill mengirimkan milyaran ember tiap harinya. Dia telah membangun saluran air bagi desa sekaligus saluran uang bagi dirinya. Ed bekerja keras sepanjang hidupnya dan Bill hidup bahagia selamanya. Dan dongeng inipun tamat (And Bill lives happily ever after)

Tragis nian kisah Ed. Seperti dalam buku sebelumnya Robert T.Kiyosaki menuliskan bahwa ayah kaya menyarankan anaknya untuk lulus sekolah, bangun usaha, dan menjadi penanam modal yang berhasil, dia lebih mengarahkan anaknya untuk menjadi Business owner dan Investor. Sementara ayah miskin akan menganjurkan anaknya menjadi Employee dengan bayaran tinggi atau Self employed dengan berpenghasilan tinggi, dia akan mementingkan anaknya untuk memperoleh slip gaji yang teratur, tunjangan dan keamanan bekerja, inilah sebabnya dia menganjurkan anaknya untuk bekerja sebagai pegawai pemerintah yang berpenghasilan tinggi dan berpendidikan tinggi. Mmmm aku harus tersinggung gak ya ?