4823139

Sebelum Mbak Vera bercerita padaku dua minggu lalu, aku masih sering berjalan sendiri di sebuah lorong kecil sebelah Pusdai – Bandung pada malam hari, lorong itu memang kecil pun gelap.Jalan itu adalah satu-satunya jalan terdekat menuju ke kost tanpa aku harus memutari jalan Diponegoro terlebih dahulu. Jam 20.00 bahkan 21.00 aku terbiasa berjalan sendiri, dan aku tidak takut (pada waktu itu).
Beberapa minggu yang lalu Mbak Vera cerita konon lorong itu sedikit angker dan menyeramkan di malam hari. Hampir selama dua minggu itu aku memilih jalan memutar untuk menghindarinya, ya… cerita itu mempengaruhiku dan berhasil membawaku dalam ketakutan yang kubuat sendiri.
Hingga akhirnya kemarin malam aku beranikan diri melewatinya, aku berhasil melawan ketakutanku sendiri. Beberapa baris Anthony De Mello memberiku kekuatan untuk melawannya. Bahwa musuh terbesar kita adalah “TAKUT”
“Dan takut itu datang dari mana ?”
“Khayalan.”
“Dan khayalan itu apa?”
“mengira bahwa bunga-bunga di sekitarmu ular-ular berbisa….buka matamu dan lihatlah.”
“Lihat apa?”
“Bahwa tidak ada ular sama sekali.”

Tak terjadi apa-apa kemarin, dan memang tidak akan terjadi apa-apa.

4681765

Hey euphoria melanda pasar uang hari ini. Hebat ! Bu Mega naik, nilai rupiah juga naik. Politik memang menjadi faktor eksternal paling kuat. Dengar-dengar bursa sahampun demikian, lantas apakah posisi ini bakal bertahan bila pendukung Pak Dur (terutama dari Jawa Timur) berbondong-bondong pergi ke Jakarta ? Btw, Jumat nantipun aku yang wong Jawa Timur hendak merambah Jakarta, tapi bukan untuk memberi dukungan kepada siapapun.

4681382

Konon hari ini adalah Hari Anak Nasional, anak mudah menyerap dari apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Kudengar kemaren ada dua bom meledak di Jakarta, satu lagi meledak hari ini di daerah Menteng, lantas pertikaian-pertikaian separatis pun politik tak kunjung usai, tak sadarkah kalau semua itu meciptakan trauma buat mereka,tak adakah contoh yang lebih baik yang bisa kita berikan untuk mereka? Atmosfer yang tak lagi kondusif untuk mereka berkembang dengan baik, bersyukurlah aku, aku tumbuh dalam damai dan cinta, selalu kuharapkan hal serupa berlaku pada mereka.

4677949

Sejarah kembali berulang, dekrit keluar sudah. Namun masih belum kurasakan dampaknya hari ini, kecuali didepan TV jadi penuh dengan orang-orang, celetuk sana-sini, “Wah Gus Dur disuruh mundur, Jatim merdeka dong Nov ? pulang kampung gih, sebelum ditolak jadi warga Jawa Timur!”

4635655

Tak lagi kupusingkan Sejarah Tuhan untuk saat ini, sedang kupikirkan Sejarah Nasional yang mungkin akan terulang kembali hari ini pukul 18.00 WIB, ada apakah dengan dekrit, bagaimanakah rasanya dekrit ? Maniskah, pedaskah, atau pahitkah? Aku masih berharap dekrit nanti tak pernah terjadi.

4635208

Kalau dalam kitab suci tertulis “Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia…” tapi dalam buku Sejarah Tuhan ini tertulis “Pada mulanya manusia menciptakan tuhan…”
Pikiran manusia seringkali berusaha menjangkau hal-hal yang jauh, bak memindahkan isi lautan kedalam kolam kecil. Tak heran pula orang seperti Sartre mengungkapkan bahwa eksistensi mendahului esensi, berawal dari pendapatnya tentang ketiadaan Tuhan, dia ambil kesimpulan ini. Dan itulah ciri khas manusia, kalau cemara dan kucing hidup, tumbuh dan berkembang mengikuti esensinya, manusia sebalinya, dia hidup (ada) lalu menciptakan nilai (esensi) itu. Jadi manusia menciptakan tuhan ?

4556383

Seringkali aku susah memilih antara dua hal yang sama pentingnya dalam hidupku, seperti kemaren, apakah aku ikut team volley dan pergi ke Jakarta atau aku akan berdiam diri di Bandung menikmati saat-saat terakhir di kota ini. Dua pilihan yang sama berharganya untukku. Ini tentu hal yang lumrah terjadi dalam hidup manusia. Sartre pernah mengatakan bahwa keputusan bebas yang menciptakan nilai-nilai. Tak ada nilai yang mendahului keputusan manusia. Pertamanya aku sempat bingung, lantas selanjutnya Sartre menceritakan tentang seorang pemuda yang meminta nasihatnya untuk menentukan pilihan, tetap tinggal bersama ibunya atau melarikan diri ke Inggris dan masuk pasukan de Gaulle, rupanya kedua hal tersebut sama bernilainya bagi pemuda ini, susah baginya untuk menentukan mana yang lebih bernilai. Dan ternyata, apa yang bernilai itu ditentukan dalam keputusannya kelak, jadi keputusanlah yang menciptakan nilai-nilai.