I stood up on the treeless soil. It was early in the morning, the sky was clear, the world was still quiet. Outside was the ocean, the immense, packed of surface …
In front of me, sat an old skeletal man, fell into his wretchedness.
… all I know, my silence was complete.
Month: March 2007
Amaro senza te …
Ma limpido è il mattino
tra i campi un gran mulino
lì è nato il mio destino
amaro senza te…
amaro senza te.
Gerhana Pagi tadi
Hanya jika aku berada dibelahan dunia lain, pemandangan ini akan sangat aku nikmati. Papaku tau betul anak perempuannya yang satu ini pengagum benda-benda langit, sehingga kalau beliau punya informasi terkini tentang fenomena apapun yang akan terjadi, akulah yang pertama akan dikirimi kabar. Malangnya langit pagi tadi sedang bersahabat akrab dengan awan, mereka berpelukan sehingga menutupi bulan dari mataku. Thx untuk Mr Schaat yang mengiriku foto sesaat menjelang gerhananya ini. Dengan Canon 350 D dan lensa 70-200 mm F2.8 EX HSM tentu hasilnya akan lebih bagus ya Mister :).
Original Sin
Dari pada mempertentangkan tentang aturan arbitrer yang tidak memiliki landasan hukum seperti larangan untuk memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, aku lebih suka membahas hal-hal yang menentramkan hati.
Dari pada mengiyakan ide Mari, pengacara kota Ljubjana yang juga lulusan RS jiwa Villete, yang hendak menuntut Tuhan karena telah melakukan kelalaian administratif dengan menumbuhkan pohon ditempat yang tidak tepat dan tidak mencantumkan papan peringatan pun memagarinya sehingga membahayakan bagi siapa saja, aku lebih memilih versi kisah original sin yang secara turun temurun disampaikan dikalangan suku-suku yang meninggali padang gurun Morroco.
Begini kisahnya:
Kala Hawa berjalan di taman, Sang Ular menawarinya :”Makanlah Apel ini!”
Hawa yang mengetahui pasti instruksi Tuhan, menolaknya
“Makanlah Apel ini”, Sang Ular terus mendesak. “Kau harus memakannya, agar kau tampak lebih cantik dihadapan suamimu”.
“Dia tidak memiliki wanita lain selain diriku”, sekali lagi Hawa menolak.
Sambil tertawa, Sang Ular berkata :” Tentu saja kau salah, dia memiliki wanita lain.”
Dan tatkala Hawa terus melakukan penolakan, Sang Ular berhasil membawanya kesebuah sumur tua diatas bukit.
“Adam menyembunyikannya di dalam sana, lihatlah ke bawah!”
Hawa menyandarkan separuh tubuhnya di bibir sumur dan wajahnya segera terefleksikan oleh air yang berkilau-kilau. Dilihatnyalah wajah wanita cantik didasar sumur itu. Dan dengan segera, Hawa pun meraih apel dan memakannya.
Konon masih menurut kisah turun temurun ini, surga akan diperjanjikan bagi mereka yang mampu mengenali refleksi dari dirinya sendiri dan yang tak memiliki ketakutan atas apapun yang dipercayainya.
Sebuah Kutipan
… dan bagiku kamu adalah hukuman atas tindakanku dimasa laluku, bukan kedamaian seperti yang diperjanjikan oleh malaikat bersayap putih itu. Karenanya, sedapat mungkin aku menjauhimu. Agar kiranya hukuman itu berlalu dari padaku.