Back to Heaven's Light

Once in a dream, I saw you telling me
That you’ve traveled in the dark
Just to find that little spot
How you’d settle for a light
In the vastness of the night
Then I saw some tears were coming from you eyes
As you said you’d found your Paradise
And I began to ask you : why you have to cry ?

And now, it’s so dreamlike I hear you telling me
It’s been such a perfect grace; it’s been such a perfect place
To be in My Heart at last, and have angels singing you a song
As you see the tears are falling from my eyes
When you say I am your Paradise
You smile and ask me: Why I have to cry ?

It’s a journey, you say, an illusion of a journey
Now you can’t see where it ends and where it starts
It’s our life and our love that you wish to have,
where you wish to be
In this tiny spark of memory, mortality
What’s left for me to do is to welcome you Home
Back to My Heart, back to Heaven’s light
Back to My Heart, and we’re never apart

And it’s time for me to say goodbye to those eyes
To let you go so sleeplike and hear you whisper;
Why we have to cry?

It’s a journey, you say, an illusion of a journey
Now you can’t see where it ends and where it starts
It’s our life and our love that you wish to have,
Where you wish to be
In this tiny spark of memory, mortality
What’s left for me to do is to welcome you Home
Back to My Heart, back to Heaven’s light
Back to My Heart, and we’re never apart
And we’re never apart

(He keeps singing me this song… in my whole life, I’ve searching for His Heaven’s Light. He is welcoming me home)

Bull & Bear diantara Elang & Burung Dara

Aku yakin sering kali kita mendengar nama-nama hewan digunakan sebagai umpatan tak berguna, tanpa memikirkan perasaan hewan itu kala namanya dikaitkan dengan hal-hal yang buruk. Monyet, ular, tikus tak kan berdaya melawan nafsu manusia yang telah dipenuhi amarah. Sehingga merekapun fine-fine saja namanya dicaplok untuk hal-hal negatif.

Namun sebaliknya beberapa hewan diberi kehormatan menduduki tempat cukup berharga. “Dia tulus seperti merpati. Orang itu secerdik kancil. Dia sekuat macan.”

Namun terlepas dari itu semua, pernahkan mendengar nama-nama hewan yang digunakan dalam terms perekonomian untuk menggambarkan sifat-sifat suatu kebijakan atau kejadian?

Tak lebih dari Hawkish, Dovish, Bullish, Bearish and still many more yang dapat memenuhi perbendaharaan bahasa kita. Mari kita rinci sedikit saja, considering pembaca blog ini kebanyakan tidak mendalami perekonomian sebagai core subjectnya.

“Pagi ini, meskipun dibuka turun, IHSG sempat bullish sesaat, namun trend index saham regional yang bearish akhirnya berimbas pula pada pergerakan IHSG di sesi pagi.” atau

“Bursa regional bearish sebagai dampak anjlognya harga minyak. Hal ini berdampak pula pada Dollar Aussie yang bearish atas dollar. Investor terpaksa melakukan aksi jual terhadap aussie dan kembali mengoleksi dollar AS.”

Jaman dahulu, kala aku mencoba mengingat perbedaan bullish dan bearish, aku cukup mengingat tanduk Bull dan gerak cakaran si Bear. Tanduk bull, kalau kita runut dari bawah pasti mengarah ke ujung bagian atas. Sehingga kata bullish bernada positif atau menggambarkan sebuah peningkatan.

Sedangkan si Bear memiliki kecenderungan untuk mencakar dari atas ke bawah. Sehingga sifat ini menggambarkan trend negatif atau menunjukkan sebuah penurunan.

Ternyata itu tak hanya gambaran mudah bagiku untuk mengingat dua arti kata tersebut. Sesungguhnya sifat-sifat tubuh si Bull dan si Bear inilah yang memang akhirnya secara konvensional digunakan sebagai dasar untuk menggambarkan suatu pergerakan dalam perekonomian.

 

Dan Burung-burungpun ikut tersangkut.

Lain bullish lain pula hawkish. Sering kita dengar “Permyataan Bernanke yang hawkish telah menggerek Index Dow Jones ke arah positif” atau “Pernyataan pejabat the Fed yang dovish telah mengikis kemungkinan kenaikan suku bunga”.

Hawkish bernada firm, keras dan tegas, sedangkan dovish sebaliknya. Untuk menghafal dua kata ini, aku cukup mengingat Elang yang kokoh, kuat dan merpati yang lemah lembut, patuh dan tenang. Namun dalam term finance dovish lebih sering dikaitkan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Dengan kata lain dovish sering dikaitkan dengan kebijakan suku bunga yang rendah, sehingga dapat mendorong pertumbuhan. Karena suku bunga yang rendah akan cenderung meningkatkan consumer borrowing yang pada akhirnya akan meningkatkan pengeluaran untuk konsumsi.

Apa sih inti tulisan iseng ini? Bahwa hewan telah berkontribusi banyak dalam perbendaharaan bahasa manusia. Hal lainnya, selalu ada cara mudah untuk belajar sesuatu. Masih ingat jaman TK dulu? Demi menghafal warna pelangi, kata “Mejikuhibiniu” sering kali kita umbar.

So, try to simplify things. You’ll be amazed how it helps you easily understand any subjects.


Selamat Jalan Pak Joko

Pak Gunawan’s Family & Pak Joko

Ketenangan Pulau Karimun Jawa seolah terusik kala tubuh tak bernyawa itu memasuki bibir pulau.

Aku yakin kemaren perairan Karimun Jawapun bergelora, tak kuasa menahan dukacita. Satu jiwa telah bergabung dalam damainya alam.

Dia mungkin tak ingat aku, tapi siapakah yang pernah singgah di pulau kecil itu yang tidak mengenal nama besar bapak pemilik Wisma Apung ini? Iya, Pak Joko Karimun Jawa. Seorang dengan tone jawa yang sangat kental, penuh senyum, sopan, rendah hati, sangat membantu, ntah apalagi yang bisa mendeskripsikan sosok yang sangat membumi dikalangan para backpacker Indonesia.

Dua hari lalu, dia tertidur selamanya, demi sebuah perjalanan panjang menuju kekekalan. Selamat jalan Pak Joko.

cat: Foto diatas kuambil dibawah teriknya siang, di atas papan-papan kayu penyanggah Wisma Apung. Pak Joko tampak di tengah-tengan keluarga Pak Gunawan. Aku yang masih dilanda euphoria ketenangan malam di Karimun Jawa telah lupa mengembalikan ISO speed ke posisi 100. Tapi ini satu-satunya kenangan yang terekam bersama Pak Joko.