“….
Jangan berjalan, Waktu
Ada “Selamat ulang tahun”
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku
Mundurlah, wahai Waktu
Ada “Selamat ulang tahun”
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s’lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku.”
Mata terjaga, pembicaraan ringan menyelingi kepala yang berat, mendamba tuk segera terlelap. Tapi aku tidak ingin membiarkan saja waktu itu berlalu. Beberapa detik lagi. Kulihat dia mulai lelah, aku resah, tiba-tiba jam dua belas sudah. Lirih tergumam, “Selamat Ulang Tahun … Sigaring Nyawaku.” Hidup baru telah dimulai sejak hari ini …