Selamat Jalan Bu!

Tanggal 20 Mei yang lalu, suasana menyesakkan mengelilingiku. Tampak ibu-ibu mengusap air mata, beberapa menyeka keringat akibat matahari yang menyengat. Namun tetap, campur aduk suasana haru dan sedih, tak bisa tersembunyi. Bapak-bapak tertunduk mendengarkan petuah petuah akhir, yang dengan lancar mengalir. Sedang acuh atau terbawa suasana keruh? Aku tak tahu. Jenis manusia ini memang sangat pandai menyembunyikan suasana hatinya.

Hari itu, takkan pernah terhapus dari ingatanku. Pertama kalinya dalam kehidupan karirku, seorang pimpinan yang dilepas dengan prosesi yang keluar dari ketulusan hati kami.

Hanya satu yang berkecamuk dalam hati kami, “Kami bangga Bu, menjadi bagian dari perubahan itu”.

Hari ini, kami hanya bisa mengantar dengan hati. Semoga tak lenyap jejak-jejak kebajikan yang tertiti, hingga kami dapat menuainya nanti.

Selamat jalan Bu!

*gambar di atas adalah satu satunya foto yang kumiliki bersamanya.