Diakui atau tidak, kadangkala ide briliant muncul kalau kita sedang kepepet, bisa jadi kalau tidak sedang kepepet idenya lebih briliant lagi..:)
Demikian pula J.K.Rowling, terdesak oleh kesulitan ekonomi dan deraan akibat perceraiannya yang membuatnya stess berat justru membawa dia dalam intensitas corat-coret yang akhirnya menghasilkan kisah Harry Potter, seorang anak yatim piatu yang berkemampuan sihir.
Alur cerita Harry Potter dihasilkannya selagi menunggui anaknya, Jesica, bermain. Rowling yang pengangguran ini merasa sangat miskin, kantongnya pun kosong, bahkan untuk bepergian dia memilih jalan kaki ketimbang naik bus, meskipun tarif bus tergolong murah di Inggris, lalu bak tersihir, dalam sekejap dia menjadi terkenal dan bahkan Harry Potter pun telah menyulapnya menjadi milyader dan meletakkannya sebagai orang yang ke-25 dari selebriti dunia paling berpengaruh.
Jadi, percaya atau tidak, justru dalam kesesakan orang mampu menghasilkan kelegaan.