Menengok Bintang di Langit Terang

january-starry-nights-1.jpg

Weekend kemaren, dua malam berturut-turut, Jakarta cerah, tak secarik awanpun berani mengusik pandanganku dari Orion, Taurus, Canis Major, Canis Minor, Auriga pun Gemini yang berkedap kedip memainkan mata.

Biasanya aku akan menelpon seorang sahabat, memintanya menyiapkan laptop untuk kemudian bersiap menangkap bintang. Lalu sambil bergumam lirih “Somewhere out there beneath the pale moon light someone’s thinking of me, and loving me tonight…” aku mulai menunjuki bintang itu, satu persatu.

So don’t be sad, someone out there is thinking about you… if your world seems to crumble, look at the stars, they are still there for you.

But then, which stars are you going to see tonight? OK, lets start gazing the night sky. Jam 9 malam jadikan Orion sebagai zenith. Ini konstelasi yang paling mudah kita dapatkan. Kalau kamu menemukan 3 bintang kecil, Alnitak, Alnilam dan Mintaka berjajar ditengah 4 bintang yang relatif lebih besar, membentuk trapesium dan yang pada pukul 9 malam berada tepat di atas kepalamu itulah tubuh Orion. Dari keempat bintang itu, ada 2 bintang terang yang bila ditarik garis lurus akan membentuk garis diagonal. Itulah Betelgeuse yang berwarna kemerahan dan Rigel yang tampak putih kebiru-biruan. Kumpulan beberapa bintang itulah yang diberi nama Orion yang dalam mitologi yunani tergambar sebagai seorang hunter. So once you notice Orion, you wont be lost.

Lalu cobalah berdiri menghadap ke barat, tetap tengadah dan puaskanlah dahagamu atas Orion yang melebar di atas kepalamu. Setelah itu tarik pandanganmu ke arah barat. You won’t miss Capella, bintang terang dengan warna kuning berpendar-pendar menduduki ruang khusus di konstelasi Auriga.

Jangan, jangan dulu kau selesaikan aktivitasmu malam ini. Karena Orion dan Auriga belum seberapa. Tak jauh dari Capella, tarik pandanganmu ke arah timur lalu sedikit bergeser ke utara. Ada kumpulan bintang-bintang kecil disana, a tiny twinkling cluster of stars, yang berjarak 400 tahun cahaya dari bumi. Pleiades. Saking rapatnya jarak antar bintang-bintang ini, banyak yang beranggapan inilah awal mula bintang, ledakan itu telah berlangsung berjuta-juta tahun lalu. Bintang paling terang di cluster ini bernama Alcyone (baca: Al-sigh-oh-nee). Pleiades sering juga disebut sebagai “seven sisters”, though the number of stars in the cluster could be hundreds. Namun yang bisa ditangkap oleh our naked eyes hanya 6. Tak percaya? Cobalah lihat dan hitung nanti malam. Kalau lebih, berarti kaca mata silindrisku mesti segera diganti.

Sudah puas dengan Pleiades? Coba tarik lagi pandanganmu dari Pleiades ke arah selatan, lalu sedikit ke timur, atau simply arah tenggara dari Pleiades, tampaklah Aldebaran, “the bright red eye of the bull” mengingatkanku pada seorang teman yang dinaungi konstelasi Taurus. Konstelasi Taurus “The Bull” membentuk huruf V, bentuk ini lebih kasat mata, dan Aldebaran berada di sini kiri garis V. Aldebaran, the bright red giant star, sempat kupakai sebagai nick name di beberapa kesempatan demi menghormati Redantares ataupun Shaulascorpius yang terlalu sering di eksploitasi.

Kurasa … cukup ini dulu untuk nanti malam, otherwise tetanggamu akan berpikir kau sedang dalam masalah, karena sudah tengah malam tak jua kau tidur. Menengadah berjam-jam, seolah-olah menunggu blessings dari Atas, akan membuat urat lehermu sakit. Aku tak bertanggung jawab. Oh ya … nice dream ya … bersama bintang :).

12 thoughts on “Menengok Bintang di Langit Terang”

  1. I feel my self better after reading this, that someone out there is thinking about me and may be loving me:). I was looking at the sky but tonight the sky was not so clear:(

  2. Makasih ya, untuk memajang fotoku, mojok berdua sama kembaranku. Memang tak cerlang. Terlapis tipis kabut malam Bandung.

  3. Vi, beberapa malem ini di kampungku sini juga kalau malem bebas awan, bintang2nya bertaburan cantik sekali … suka lihat dari jendela atap, tapi nggak tahu namanya bintang2 itu 🙂

  4. Wuihhhh… seneng banget baca per-konstelasian di artikel ini…auriga, castor,redantares, aldebaran dan konco2 bikin gw inget ma masa kecil gw … ngeliatin bintang yang bertabur di malam yang cerah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *