Paris la nuit

1/1 sec f/9 | ISO 100

Meskipun ISO sudah di set 100, exposure time di set 1/1 second, kamera dilengkapi dengan tripod, namun ketajaman itu tak juga kudapatkan.

Tapi Paris kala malam dari puncak Gedung Montparnasse sangatlah menawan.

Land of The Loving

Deep in your eyes is a promise
Love can be ours if we want it
Starting tonight ev’ry dream I ever knew
Here in your arms I’m believing
Fin’lly my life has a meaning of its own
Here in the land of loving I am home

I was alone in the city
Searchin’ for someone to find me
cold empty nights and a million strangers’ eyes
Here in your arms I’m beginning
To leave behind all the loneliness I knew
Here in the land of loving there is you

In this simple room magic is made
Though the world seems unchanged
Leave the lights on I’m a little afraid
This might be just one sweet dream

Deep in the night love is growing
Though I had no way of knowing
That when I found you I found ev’rything I need
Here in your love I’ll be staying
Fin’lly my life won’t be living all alone
Here in the land of the loving I am home

I am home

Kisah-kisah Anjing

Buku ini adalah salah satu buku Herriot yang kumiliki, selain beberapa judul lainnya yang menghiasi rak bukuku, seperti Cat’s Story, if only they could talk dan All Creatures Great and Small.

50 kisah tentang anjing dalam buku setebal 623 halaman ini disajikan dengan bahasa elegan yang memesona. Buku-buku Herriot tentu akan menjadi buku rujukanku untuk anak-anakku nanti. Lihat saja mereka yang sukses karena terinspirasi buku-buku ini. Andrea Hirata, salah satunya. Tak lupa, Bapak satu ini juga, yang beberapa saat lalu telah berhasil mengunjungi Tirsk a.k.a Darrowby, dan telah berhasil pula membawa buku Herriot pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ke kota dimana setting kisah-kisah Herriot dibuat. Lihat saja fotonya yang terpampang di koran lokal.

Deskripsi Herriot atas Darrowby, kota yang menjadi setting Kisah-kisah Anjing ini, tersaji cukup memesona. Darrowby memang tidak nyata namun bukannya tidak ada. Bahkan apabila kamu mencari di peta Inggris selama 1000 tahunpun, nama itu takkan pernah kamu dapatkan. Andrea Hiratapun sepertinya menyamarkannya lagi sebagai Edensor, aku sendiri tak yakin akan hal ini. Darrowby merupakan fictitious city, yang tak lain dan tak bukan adalah Tirsk, sebuah kota kecil di daerah Yorkshire Inggris. Bahkan nama Herriotpun, sang penulis, juga bukan nama sebenarnya. Entah untuk alasan apa. Tapi kurasa Bapak ini bisa menjawabnya dengan tepat. Alf Wright pun, nama asli James Herriot, terpaksa menyamarkan nama-nama tokoh, pun nama-nama hewan yang dia ceritakan dalam buku-bukunya. Jadi boleh dikatakan, bahwa buku buku Herriot adalah jurnal harian seorang dokter bernama Alf Wright di kota berbukit-bukit bernama Tirsk, di Yorkshire Inggris.

Dalam buku Dog Stories, Herriot mengisahkan anjing-anjing unik yang dikemas apik dengan bahasa yang menarik. Adalah Gyp, anjing gembala milik Mr Wilkin, yang hanya menggonggong sekali saja dalam 8 tahun. Atau kisah Cedric, anjing Boxer bebal yang doyan membuat orang kesal. Herriot berhasil membuatku tepingkal-pingkal membaca kisah anjing bebal ini yang gagal melaksanakan tugasnya, mengawini Trudy, anjing betina langsing yang tak sudi berlama-lama menunggui “moment” itu terjadi. Coba baca bagian ini :

“ Keesokan paginya semua kecemasanku menjadi kenyataan. Trudy, anjing betina itu adalah makhluk mungil yang langsing yang menunjukkan gejala mau bekerja sama dengan baik. Di lain pihak, Cedric yang meskipun jelas senang berjumpa dengan teman baru ini, sama sekali tidak menunjukkan isyarat bahwa dia akan mengerjakan bagiannya. Setelah mengendus-endus sekujur badan Trudy, dia berlarian mengitari anjing betina itu beberapa kali dengan wajah dungu dan lidah terjulur. Setelah itu dia bergulingan di lapangan rumput sebelum menghambur seakan hendak menerjang Trudy. Tapi dia ternyata hanya berhenti mendadak dengan keempat kaki mengangkang dan kepala menunduk, siap bermain-main. Aku menghela napas. Ini persis seperti yang kuduga. Si bodoh itu tidak tahu harus berbuat apa. Pantomin ini berlangsung beberapa waktu. … Dia menyelingi tariannya dengan berlari kencang mengelilingi lapangan. Setelah berputar-putar sekitar sepuluh kali berturut-turut, dia sepertinya memutuskan untuk berbuat sesuatu dengan anjing betina itu. Aku menahan napas saat dia mendekati Trudy, tapi sayangnya dia memilih ujung yang keliru untuk menyalurkan hasratnya. ..”

Tak hanya kisah-kisah lucu mewarnai buku ini. Beberapa bagian sempat membuat hati miris. Salah satunya, kisah ketidakberdayaan Herriot menangani kasus-kasus anjing yang keracunan Strychnin akibat ulah seorang yang tak waras di Yorkshire yang sengaja menyebarkan racun ini dengan tujuan tak jelas. Kejadian ini telah mengakhiri hidup beberapa anjing, dan merampas kebahagiaan pemiliknya. Kisah Duke tak kalah miris. Anak anjing dengan ras campuran Labrador dan terrier itu, dalam sekejab berhasil mengubah Wesley, seorang anak nakal yang cukup bermasalah, menjadi sosok yang manis dan bertanggung jawab. Kematian Duke karena gejala penyakit distemper telah membawa trauma bagi Wes kecil. Dia kembali menjadi anak nakal dan bahkan berubah menjadi kriminal di usianya yang baru tiga belas tahun. Kisah ini mengingatkan kita bahwa memiliki hewan peliharaan akan serta merta mengasah kelembutan hati kita.

Profesi dokter hewan di masa itupun cukup unik. Herriot tak menunjukkan rasa enggan sedikitpun kala dirinya dianugerahi kedudukan terhormat sebagai paman Tricki Woo, anjing peking milik Mrs Pumphrey, janda kaya raya pemilik sejumlah pabrik bir dan kedai minuman di kawasan Yorkshire. Tentu dengan menjadi paman Tricki Woo, sejumlah privilege dia dapatkan. Keranjang hantaran dan sepucuk surat tertanda Tricki Woo hampir selalu dia dapatkan saat masa panin tiba, Natal, dan bahkan kala Tricki dan Mrs Pumphrey melakukan perjalanan keluar kota untuk berlibur. Tak kalah unik, sebagai dokter hewan, beberapa kali dia diundang untuk menyaksikan proses kelahiran dan bahkan proses “perkawinan” seekor anjing. Sang pemilik tentu ingin menyakini bahwa proses itu berjalan dengan lancar. Tentu salah satunya adalah proses perkawinan Cedric dan Trudy yang gagal di tengah jalan karena kedunguan Cedric.

Masih ada beberapa kisah anjing lainnya yang tak kalah menarik. Semisal, Shep, Anjing Collie yang memiliki hobi unik. Tip yang gemar tidur dibawah lapisan salju. Jock anjing gembala yang menganggap bahwa mengintai dan mengejar mobil merupakan seni yang amat serius dan harus dipraktikkan dengan cukup cermat. Dan tentu saja beberapa kisah seputar anjing lainnya yang harus Kamu baca sendiri :).

Selamat Jalan Bu!

Tanggal 20 Mei yang lalu, suasana menyesakkan mengelilingiku. Tampak ibu-ibu mengusap air mata, beberapa menyeka keringat akibat matahari yang menyengat. Namun tetap, campur aduk suasana haru dan sedih, tak bisa tersembunyi. Bapak-bapak tertunduk mendengarkan petuah petuah akhir, yang dengan lancar mengalir. Sedang acuh atau terbawa suasana keruh? Aku tak tahu. Jenis manusia ini memang sangat pandai menyembunyikan suasana hatinya.

Hari itu, takkan pernah terhapus dari ingatanku. Pertama kalinya dalam kehidupan karirku, seorang pimpinan yang dilepas dengan prosesi yang keluar dari ketulusan hati kami.

Hanya satu yang berkecamuk dalam hati kami, “Kami bangga Bu, menjadi bagian dari perubahan itu”.

Hari ini, kami hanya bisa mengantar dengan hati. Semoga tak lenyap jejak-jejak kebajikan yang tertiti, hingga kami dapat menuainya nanti.

Selamat jalan Bu!

*gambar di atas adalah satu satunya foto yang kumiliki bersamanya.

Karena Kami Satu Adanya

Mulai hari ini, kami sedarah. Semalam, darahnya mengalir ke tubuhku. Aku merasakan sakit tak terkira, ketika jarum itu menelusup ke bagian dalam lengan kulitku. Pun sesaat setelahnya, pedih itu masih tersisa. Kukira tubuhku bereaksi atas benda asing yang mulai merambahi sel-sel tubuhku. Untuk beberapa saat, aku tak bisa lagi merasakan bahwa tanganku ada. Aku mati rasa. Namun, pergolakan itu tak bertahan lama, tubuhku menerima darahnya. Tubuhku pasrah atas kehendak yang di Atas, pasrah akan keyakinan yang kami jelaskan sebagai “soulmate”. Karena telah tertitah sebelumnya bahwa kamu akan berbagi, menerima dan memberi dengan pasangan jiwamu. Dan sekarang, inilah aku. Sel sel tubuhku dialiri oleh darahnya dan darahku. Mereka membaur, sehingga tak lagi bisa kamu bedakan mana darahku dan mana darahnya. Karena begitulah pasangan jiwa diciptakan, mereka adalah satu adanya.

Reaksi Negatif Pasar

Market sesi 1

Pasar bereaksi negatif atas berita itu, Bu. Pada detik aku mengetik kata-kata ini, pasar telah jatuh 3,24%.

Aku berharap para selebritas dadakan itu puas. Tapi kupikir mereka takkan puas, karena Anda bukan the ultimate target. Mereka punya banyak alasan untuk membuat Anda mundur, tapi mereka juga punya beribu kalimat untuk mengomentari kemunduran Anda. Tak ada satu pun hal yang benar di mata mereka. Tapi sudahlah, suatu saat nanti, akan kusampaikan kepada anakku, bahwa ibunya bangga menjadi bagian dari perubahan besar yang Ibu pimpin. Dan satu hal akan aku sampaikan padanya, agar dia hidup berbekal hati nurani. Akan aku tutup telinganya dari ucapan-ucapan politisi busuk yang hanya bisa mengumbar kebohongan di media.

Anda layak mendapat tempat dimana orang-orang mengapresiasi kemampuan Anda Bu. Suatu hari negeri ini akan menyesal kehilangan orang-orang terbaiknya. Ahh kupikir tak harus nanti, saat ini pun sebagian bangsa ini menangis. Politik memang jahat.

"Feeling" analysis

stochastic - tak terdeteksi hati

 

Toh meskipun harga penutupan terakhir secara konsisten sejak pertengahan bulan Februari hingga saat ini menunjukkan trend yang mendekati harga tertinggi, mengindikasikan adanya dorongan beli, tak jua INCO terlepas untuk sekedar merealisasikan gain. Pun jumlah tak bertambah didepan rayuan potensi laba. Momentum itu selalu saja menjauh dari jari-jariku. Bullish sign tak terdeteksi hati. “Feeling” analysis terlalu mendominasi.

Terlontar dari lubuk hati seorang Ibu …

“Saya tahu ini adalah suasana yang tidak mudah kalau Anda bicara tentang kemarahan, bicara tentang kekecewaan, bahkan kalau kita mengatakan sakit hati, saya adalah orang yang paling dipermalukan. Tidak cukup rasanya satu kata atau perbuatan apapun untuk mencuci perasaan itu. Karena kita semua yang ada di sini, saya anggap semua merasa dikhianati.Itu adalah kata yang paling tepat. Anda semua merasa dikhianati oleh perbuatan dari seseorang atau sekelompok orang. Mari kita sekarang mulai duduk dan mengevaluasi dengan jernih dan dingin karena saya tidak ingin kita semua terlibat di dalam emosi yang tidak perlu.”

“…Saya hampir yakin sekarang kalau Anda ditanya kerja dimana? Anda pura-pura untuk menjawab bukan di ***., Anda akan bilang di ***. Lebih aman. Anda hidup tanpa harga diri, Anda bahkan tidak bisa dan tidak berani untuk menyampaikan identitas Anda. Itu adalah titik paling rendah dari yang disebut strata manusia. Manusia tanpa harga diri tanpa berani menyampaikan siapa Anda. Anda adalah bukan siapa-siapa. Sebetulnya selesai sejarahnya. Karena berapapun uang yang anda peroleh dari korupsi itu tidak bisa untuk membeli reputasi…”

“.. Anda mengatakan setiap persoalan, disaster, krisis. Dia adalah kesempatan. Ini kesempatan kita untuk membangun reputasi dan saya tidak mau mengatakan saya hanya menangis, marah, kecewa, terkhianati, nggak. Saya memikirkan lebih detail dari itu, bagaimana saya bisa melahirkan kembali *** pada saat situasi masyarakat justru sedang menempatkan Anda di tempat rendah.”

“… Saya tidak bahagia kalau anda sudah bekerja puluhan tahun tetap untuk beli rumah saja tidak sampai. Itu salah menurut saya. Saya tidak bangga bahwa anda harus jadi miskin atau pura-pura miskin, karena itu bukan tujuan saya. Republik ini harus dijaga oleh kita semua dengan orang-orang yang punya confidence tinggi. Yang harus di-reward dengan baik, tapi punya etika dan integritas yang tidak terbeli. Dan itu tugas kita semuanya. Jadi saya meminta Anda semuanya memikirkan secara tenang dan jernih.”

“…saya tidak punya agenda lain, but to save you all.”

“Lakukan seperti yang akan saya lakukan. Lihat unit Anda apakah ada kanker? putus dia dengan segera. Kalau Anda termasuk dari bagian kanker itu, Anda pasti akan dideteksi oleh atasan Anda…”

” Kasus ini tidak harusnya membuat kita runtuh dan saya diberi nasihat oleh anak saya, kalau ada sesuatu yang tidak membuat mama mati, maka dia akan membuat mama menjadi kuat. Kasus ini tidak akan mematikan ***. Maka dia akan bikin kita kuat. Jadi Anda semua harus makin kuat. Ini kasus. Tapi Anda harus lihat virusnya. Keluar dari sini, Anda tidak boleh lemah, Anda harus kuat, Anda harus percaya diri, Anda harus makin bersih dan itu yang saya inginkan. “

Kalimat-kalimat di atas adalah secuplik kalimat yang keluar dalam suasana kebatinan yang tidak mengenakkan, namun ketulusan hati membuat kalimat-kalimat yang terlontar menjadi begitu bermakna, at least for me.

Memang, kecerdasan seseorang terlihat jelas dari pilihan kata-katanya. Bahkan dalam keadaan marah-pun kata-kata bijak masih saja terlontar. Saya, secara pribadi, … salut sekaligus kagum pada Anda Bu!

Apa jadinya kalau Mamaku join facebook?

Do you think parents should be banned first-hand? Demikian kira-kira sebuah lontaran kalimat di salah satu facebooker yang segera direspon dengan beragam jawaban.

Salah satu facebooker yang tidak setuju berkomentar, andai yang dimaksud adalah menutup kemungkinan orang tua kita untuk mengakses profile kita, then itu sepenuhnya adalah pilihan kita. Namun apabila yang dimaksud di sini adalah melarang sama sekali orang tua kita untuk join facebook, tentu ini tindakan yang egois.

Salah satu orang tua malah membela diri, “ Parents and Grandparents Unite! All my children added me as a friend, and they also added their grandmother. It’s a great way to stay in touch after they leave for college too. … ”.

Yang lain justru berpedapat “It’s just that I don’t feel comfortable having someone peeking on my profile every once in a while to check what comments I’ve made or what groups I’ve joined.”

Your parents are just being police grammar or simply invade your privacy. Begitu kira-kira pendapat sebagian besar mereka yang setuju untuk melarang orang tua mereka.

Mungkin aku takkan se-ekstrem itu. Selain Papa Mamaku yang gak internet addict, aku sendiri mungkin seminggu bahkan dua minggu sekali login ke facebook sekedar untuk approve teman-teman yang sempat add aku.

Bahkan sebuah website http://myparentsjoinedfacebook.com/ mencantumkan kelucuan-kelucuan yang terjadi kala orang tua mulai ikut-ikutan posting di wall. Lihat percakapan dibawah ini yang kupikir cukup mengocok perut.

4110320282_7e16c891ce_o.jpg

3929623550_c4f746d7da_o.jpg

dsh17zanen8xl616zyvoxtlro1_500.jpg

4307512008_606c4287a9_o.png

3932273556_df526f55b4_o.png

source: http://myparentsjoinedfacebook.com/

Seorang teman juga pernah berkisah tentang mamanya yang tiba-tiba menelpon sambil marah-marah ke adeknya di siang bolong. Alasannya simple, si adek pamitan untuk kuliah, namun sejam berselang, status facebooknya tiba-tiba berubah, mengindikasikan bahwa dia sedang menunggu teman-temannya di sebuah mall dibilangan Jakarta Barat. Sejak saat itu mamanya tak lagi masuk dalam list of friends di facebook si adek.

Hal seperti ini takkan pernah terjadi padaku, Papa Mamaku tak punya account di facebook. Tapi setidaknya kesalahpahaman akibat sebuah comment di facebook-pun pernah terjadi. My Mom was being lebay … 😉

Mama disatu kesempatan mengeluhkan commentku atas sebuah foto kami berdua di facebook. Melalui facebook account milik adekku, mamaku mengakses foto-foto yang tersedia di halaman itu.

“Iya, jadi makin yakin ya kalo aku adalah anak kandungnya”, begitu kira-kira commentku yang terlontar sebagai jawaban atas penyataan salah seorang teman yang mengomentari kemiripan kami.

“Sejak kapan Novi meragukan kalau mama ini adalah mama kandungnya?” Mamaku mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tak masuk akal, ke Papa pun Adekku.

Tak ayal suamipun kena getahnya. Saking seringnya dia berkelakar ke Mamaku tentang kemungkinan tertukarnya bayi-bayi di rumah sakit, mengingat beberapa saat lalu penculikan bayi di rumah sakit yang cukup marak, yang mungkin juga terjadi padaku, Mamaku meradang.

Alih-alih menenangkanku yang cukup dibuat bingung mengatasi kesewotan Mama, suamiku malah melontarkan ide untuk melakukan test DNA. “Test DNA aja Dek, biar  makin yakin” Katchau dehhh.  Facebook oh facebook.