Month: January 2001

Kisah-kisah dongeng sepanjang masa.
Sepertinya sudah lama aku tinggalkan dongeng untuk teman pengantar tidurku.

Obrolan di webboard sedikit banyak telah menghiburku yang tengah dirundung kejenuhan mendalam. Si Vanda yang metal abis sempet jadi man of the day di sini. Ternyata mencari teman tak sebatas dunia nyata, dan aku harus menarik kembali ucapanku beberapa saat lalu.
Betapa mereka telah memberi hariku indah dan berbunga.

Ruang CINTA adalah KEABADIAN, KEABADIAN adalah ruang luas tanpa batas,
harapan dan keangkuhan mana yang bisa lepas dari rengkuhan sayan-sayap cinta ?

Ternyata Bandung masih dingin juga, setelah lama kutinggalkan.
Hari ini aku kembali kepada rutinitasku, setelah dua minggu lebih kutinggalkan.
Selama dua minggu ini berat badanku ternyata bertambah dua kilo, wuihhh andaikan aku liburan selama setahun bisa kubayangkan berapa kilo berat badanku bertambah. Mungkinkah dengan ngecek mailku yg berjibun, 74 new, bakal mengurangi berat badanku?
Sedih juga aku harus meninggalkan dua kemenakan kecilku, Bonna ‘n Cumut trus empat jawaraku yg cute, konon sih mau kubawa ke Bandung untuk oleh-oleh, satu buat Mas koen yg sekarang berangkat ke UK sono trus satu lagi buat Icoy, buat temen dia di Jakarta kalo lagi kesepian. Hayoo sapa yg mau pesen tokek ke aku ?

Lumayan juga di warnet ini, 4000 gak pake lama cuman pake ngantri, aksesnya sih cepet cuman ngantrinya hampir dua jam. Maklumlah the one and only, menurut teori sih ini merupakan salah satu keuntungan mengembangkan usaha dimana kompetitor rendah dan pasar sedemikian luas. Masalahnya sih …. MODAL nya teu’ aya’ .

Pada hari ini dan setiap tanggal 3 Januari, bumi terletak pada titik periheliumnya, yakni titik pada elips lintasan planet yang terdekat ke matahari. Ini berarti intensitas sinar matahari paling besar diperoleh bumi setiap tanggal ini, kalau langit tak mendung pasti kurasakan betapa panasnya hari ini. Mungkin aku akan naik ke atas genting lagi untuk menyambut matahari yg terasa mendekat ke arahku.
Pernahkah terpikir bahwa diatas genting rumah adalah tempat terasyik untuk melihat bintang? Dari sanalah sempat kuperhatikan Regel dan Betelgeuse di konstelasi Orion atau Antares yang paling besar dan berwarna merah di konstelasi Scorpio, hanya berbekal sebuah buku “Observing Variable Stars”, sebuah teropong bumi for night working, 7 x 50 dengan field 7,1 derajat, dan sebuah lampu senter, tak ketinggalan sebuah tangga untuk naik ke atas genting rumah.
Hanya saja sempat kudengar komentar Mama kemaren, “Mbokya kalo mau naik ke atap itu sekalian benerin genting yang bocor”. Makkk mendingan juga main layangan dari pada benerin genting rumah.
Tapi bagaimanapun, mengamati bintang dan benda angkasa lainnya lebih menarik hatiku, aku sendiri juga heran mengapa demikian, aku mulai berpikir … jangan-jangan aku memang terlahir di cincin Saturnus. Segera kucari akte kelahiranku … ‘n then i can breathe a sigh of relief, found my place of birth written there, Malang, my lovely city.