Gazing at star

3 days ago, when Mijn SVN told me that he spent 3 hours laying on the grassy ground gazing at the star without knowing the name even one star, I suddenly think it was a pity.

Don’t you know it’s June, meaning that the night sky will be flowered by Scorpius, my constellation. Though the best time to enjoy the constellation is July and August. You may also find Crux and Centaurus tonight. But , how can we recognize Scorpius? It’s easy, at 6.30 pm when the dark has come , try to seek the constellation at South East. You may easily find Scorpius as described in the picture bellow. Afterward, you can point out Antares, the red one which is in the heart of Scorpius. I always name it as Red Antares as it is red and very obvious to our naked eyes. Then you can follow by grabbing Shaula and Lesath, all together. They occupy the stinger of the Scorpius. Shaula which is twice wider than our Sun, has blue color. What about Lesath, Shaulas’s soulmate. It is 7 times wider than our Sun. They always look together in our eyes, so that I recognize them as a couple of soulmate . In fact, they stay further away from each other. Shaula, the light that we see now is actually existed 280 ago, while Lesath is existed 1600 years ago. Perhaps they’re gone now and becoming star dust. Well i wont argue for this. I have no exact explanation.

So tonight, if the night is clear and you don’t have anything to do. Why don’t you try to take a peek at ‘my lovely Antares, Shaula and Lesath. Let me know if you have found them :).

scorpius.gif

Before Sun(rise/set)

Memikirkan Andrea dan A Ling membawaku kembali kepada kisah Celine dan Jesse dalam kisah Before Sunset. Mungkinkah Andrea menulis sebuah novel untuk menemukan cintanya kembali? Sebagaimana Jesse menemukan Celine kembali diantara kerumunan pembaca di sebuah toko buku di Paris di sela-sela promosi novelnya, setelah sembilan tahun berlalu tanpa berita. Ini bukan peristiwa kebetulan, namun skenario demi mengikuti kata hati. Aku sempat berkhayal kalau aku jadi A Ling atau Celine. Benarkah ada cinta – yang tak sekedar platonic- sebesar itu? For some reasons, I do believe this.

Taukah kamu film ini ? One of my favorites. Berulang kali aku membaca scriptnya, sambil membayangkan potongan adegan-adegan berputar di kepalaku. Satu bagian yang kusuka ketika mereka memperbincangkan Quackers Wedding demikian :

Jesse: Hmm. Do you know anything about the Quakers, the Quaker religion?
Celine: No, not much, no.
Jesse: Well, I went to this Quaker wedding once, and it was fantastic. What they do is the couple comes in and they kneel down in front of the whole congregation, and they just stare at each other, and nobody says a word unless they feel that God moves them to speak, or say something. And then after an hour or so, of just, uh, staring at each other, they’re married.
Celine: That’s beautiful. I like that.

Entah kenapa setiap ada kata Quakers Weeding aku lalu teringat kata Aramaic, namun kata itu sepertinya tak ada dalam script. Sepertinya penggalan kisah hidupku ada yang terhilang.

Bengkulu

Hari itu … pagi sekali wekerku berdering memaksa badan dengan jiwa tak penuh ini melangkah.Aih kota baru lagi pikirku menyemangati raga yang protes karena harus mulai kerja pada jam yg tak sewajarnya. Dicatatanku, hanya 3 kota di Sumatera yang telah kuhinggapi.Aku tak seperti burung-burung bersayap yg bebas menapak di manapun hati berkehendak. Bengkulu : sepi,panas,pesisir yg indah. tabot.Tabot ini semacam tonggak berbentuk gunungan.sering dipakai sebagai gapura.Yang karena berartinya benda ini bagi Bengkulu, pemda setiap tahun menyelenggarakan festival tabot.

Perjalanan kami yg cuma 2 hari cukup kami dedikasikan untuk wisata kuliner, karena selain waktu yg harus difokuskan untuk kegiatan sosialisasi, tak banyak yg dapat dikunjungi di kota Rafleasia Arnorldi ini. Hanya benteng Marborough, benteng peninggalan jaman pendudukan inggris, yg teletak dipingir teluk dengan pemandangan indah dari atasnya. Pantai panjang dan miniatur monas menjadi tempat persinggahan sigkat kami. Selebihnya… di sebuah warung kopi yang cukup ramai dipinggir jalan nan sepi kami nikmati Laksan dan segelas kopi hitam. Konon kopi disini berasal dari dataran tinggi Curup. Sayang kami tak punya banyak waktu untuk mengunjungi daerah itu, yang ceritanya ada pemandian air hangat dan beberapa lokasi wisata menarik.

Menu berikutnya…Saluang Goreng yang mirip kayak teri kecil tapi sebenarnya hanyalah bayi ikan yang ditangkap hidup-hidup di sungai. Pindang Patin yang awalnya kupikir ikan pindang tapi ternyata sop ikan, habis kulahap. Pepes patin, yang ini rada unik, patin sambal merah plus aroma durian, rasanya eneg gimana gitu. Minuman, gak perlu yang macem-macem, cukup kopi hitam, meskipun temenku mati-matian menawariku kopi taluang .. teluar … ah whatever. Tapi, ketika di warung itu juga menawarkan Pempek Palembang, aku mulai curiga. Jangan-jangan kami disesatkan. Ah bener kan … kami berwisata kuliner makanan Palembang di Bengkulu.

Mawar dan Krisan Putih

Apa arti White Rose and Crysant? Aku bisa memilih menjadi Berit yang menganalisa sesuatu berdasarkan bukti, symptoms yang terlihat nyata dan kejadian-kejadian yang terkait atau aku bisa saja menjadi Nils si penghayal yang akan mendasarkan kesimpulannya pada imajinasi liarnya. Ah rupanya selama dua hari di atas Bus Trans Jakarta berhasil menyusupkanku kedalam lorong-lorong perpustakaan ajaib Bibbi Bokken, mengisi jam-jam idle-ku di pagi hari dengan membaca percakapan-percakapan dalam buku surat agen rahasia Boyum and Boyum, dua sepupu yang tinggal di dua kota yang berbeda di Negeri Norwegia.

Pagi ini, di bawah mejaku, kudapati Mawar dan Krisan putih. Bagaimana mungkin dia tahu aku pengagum mawar? Mungkinkah dia pengagum rahasiaku? Tentu saja tidak. Satu-satunya authorized admirer-ku berada nun jauh disana. Dari tempat dudukku sekarang berjarak 1 jam dengan bus damri, 12 jam dengan pesawat terbang, dan tambahan satu jam lagi dengan Audi A4 seri baru,. Jadi kesimpulan sementara, orang ini adalah seseorang yang tak jauh dariku.

Mawar dan Krisan Putih? Mengapa putih aku kan suka mawar merah? Merah berarti passion, ah rupanya bukan itu tujuannya. Putih berarti suci. Mmm… ini lebih susah lagi jawabnya. Siapa yang suci? Aku? Semua umat akan menggeleng kalau aku mengangguk. Bahkan semua boneka anjing di dashboard mobil akan menggeleng lebih kencang lagi kalau aku mengaku bahwa aku suci. Hanya orang-orang Kudus-sebuah kota penghasil rokok di Jateng- yang layak menyebutkan dirinya sebagai orang suci. Aku pikir, satu-satunya kemungkinan yang masuk akal adalah bentuk penyerahan. Ya, putih, tepatnya bendera putih, perlambang penyerahan diri. Mungkin pengirim ini ingin tampak lebih elegan dengan mengirimkan mawar dan krisan putih. Pasti dia sayang untuk menggunting kaos putihnya, dan menjadikannya bendera untuk sesaat.

Tapi kenapa harus menyerah? Aku tidak sedang dalam pertempuran dengan siapapun. Tak ada seorangpun yang bersalah atau mendukakan hatiku saat ini.

Ah lagi-lagi aku gagal menganalisa. Kejadian 6 tahun lalu, ketika aku menemukan kaset Sheila On 7 (dengan lagu anehnya itu) di dalam tasku, terulang kembali. Gagal maning-gagal maning. Frustasi aku! Jamune ngendi Dab? Biasanya, dalam keadaan frustasi, aku selalu teringat jamu kunir asem. Ssssrrrrppp syegarrrr.