Mawar dan Krisan Putih

Apa arti White Rose and Crysant? Aku bisa memilih menjadi Berit yang menganalisa sesuatu berdasarkan bukti, symptoms yang terlihat nyata dan kejadian-kejadian yang terkait atau aku bisa saja menjadi Nils si penghayal yang akan mendasarkan kesimpulannya pada imajinasi liarnya. Ah rupanya selama dua hari di atas Bus Trans Jakarta berhasil menyusupkanku kedalam lorong-lorong perpustakaan ajaib Bibbi Bokken, mengisi jam-jam idle-ku di pagi hari dengan membaca percakapan-percakapan dalam buku surat agen rahasia Boyum and Boyum, dua sepupu yang tinggal di dua kota yang berbeda di Negeri Norwegia.

Pagi ini, di bawah mejaku, kudapati Mawar dan Krisan putih. Bagaimana mungkin dia tahu aku pengagum mawar? Mungkinkah dia pengagum rahasiaku? Tentu saja tidak. Satu-satunya authorized admirer-ku berada nun jauh disana. Dari tempat dudukku sekarang berjarak 1 jam dengan bus damri, 12 jam dengan pesawat terbang, dan tambahan satu jam lagi dengan Audi A4 seri baru,. Jadi kesimpulan sementara, orang ini adalah seseorang yang tak jauh dariku.

Mawar dan Krisan Putih? Mengapa putih aku kan suka mawar merah? Merah berarti passion, ah rupanya bukan itu tujuannya. Putih berarti suci. Mmm… ini lebih susah lagi jawabnya. Siapa yang suci? Aku? Semua umat akan menggeleng kalau aku mengangguk. Bahkan semua boneka anjing di dashboard mobil akan menggeleng lebih kencang lagi kalau aku mengaku bahwa aku suci. Hanya orang-orang Kudus-sebuah kota penghasil rokok di Jateng- yang layak menyebutkan dirinya sebagai orang suci. Aku pikir, satu-satunya kemungkinan yang masuk akal adalah bentuk penyerahan. Ya, putih, tepatnya bendera putih, perlambang penyerahan diri. Mungkin pengirim ini ingin tampak lebih elegan dengan mengirimkan mawar dan krisan putih. Pasti dia sayang untuk menggunting kaos putihnya, dan menjadikannya bendera untuk sesaat.

Tapi kenapa harus menyerah? Aku tidak sedang dalam pertempuran dengan siapapun. Tak ada seorangpun yang bersalah atau mendukakan hatiku saat ini.

Ah lagi-lagi aku gagal menganalisa. Kejadian 6 tahun lalu, ketika aku menemukan kaset Sheila On 7 (dengan lagu anehnya itu) di dalam tasku, terulang kembali. Gagal maning-gagal maning. Frustasi aku! Jamune ngendi Dab? Biasanya, dalam keadaan frustasi, aku selalu teringat jamu kunir asem. Ssssrrrrppp syegarrrr.

4 thoughts on “Mawar dan Krisan Putih”

  1. Suka mawar merah juga ya, jadi inget lagu “syekuntum mawar merah…haaaaa..yang kauberikan kepadaku…dimalam itu…” 🙂

  2. @ Mas Nova: Jadi inget pas dangdutan di kampung.

    @ Gre : Kata Nils dikau boleh berkhayal jadi orang suci, tapi kesimpulan Berit menyatakan kalau dikau anak orang suci. Walahhh wong Cinere wae ngaku2 wong Kudus.

    @ KW : hah kireina? bukan ini Novi temen kecilnya Mas Nova en temen maennya Graha. Btw, thx ya ebook-nya. HPku jadi penuh deh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *