Hari ini kujumpai lagi harianku setelah lama tersimpan, untung tak berdebu. Hari-hari berjalan sebagaimana adanya, dan banyak yang tlah kudapati. Satu hal yang sering aku alami dengan kesadaranku sepenuhnya, bahwa betapa berharganya milik kita, sekecil apapun itu. Seringkali kita menyadari bahwa sesuatu yang kita miliki sangat berharga dan berarti ketika kita telah benar-benar kehilangannya. Kenapa kita sering terlambat menyadari betapa berarti dan berharganya mereka, hanya sikap acuhlah yang kemudian muncul yang menutupi segala macam perhatian dan sikap peduli kita.
Kejadian bertubi-tubi yang boleh aku alami mengingatkanku akan hal ini. Terima kasih Tuhan aku boleh bertambah dewasa.
Selasa kemaren 26 Des 2000, aku menengok Mbah Kakung yang sedang terbaring sakit, aku sadar sepenuhnya betapa dia sungguh berarti bagiku, karenanya aku mau peduli. Aku sayang Mbah Kung.