“Membaca Saman itu butuh kedewasaan berpikir, nanti kalau kamu baca…kamu tersinggung, nanti sisi kewanitaanmu tersentil, lantas marah setelah membaca buku ini “, kurang lebih begitu yang temanku bilang pas aku hendak membaca buku ini. Lantas aku membacanya dan kemudian aku menjadi marah karena pilihan kata-katanya yang terlalu kasar, tapi aku tidak merasa tersinggung dengan isinya, inilah realita.
Bukan cuman Saman yang memerlukan kedewasaan dalam membaca, buku-buku yang lainpun juga, yang sedang marak sekarang misalnya, buku-buku kiri, lantas, atas alasan apakah pembakaran buku-buku ini ? Mereka yang menjadi takut karena buku ini, adalah mereka yang tak pernah menganggap pembaca sebagai seorang yang bisa berpikir dewasa.