“Anda telah sampai pada persepsi atas keindahan?”
“Ya, tetapi saya kurang paham artinya.”
“Persepsi atas keindahan merupakan semacam barometer yang menunjuk kepada kita masing-masing seberapa dekat kita sebenarnya dengan pencerapan energi. Ini jelas, karena segera setelah Anda mengamati energi ini, Anda menyadari energi berada dalam satu kesatuan dengan keindahan.”
“Kedengarannya seperti Anda melihat energi itu”
“Ya, betul, tetapi hal pertama yang saya kembangkan ialah apresiasi yang lebih mendalam terhadap keindahan”
“Tetapi bagaimana caranya? Bukankah keindahan itu relatif?”
“Benda-benda yang kita persepsikan indah mungkin berbeda, tetapi ciri khas aktual yang kita lalui ada pada benda-benda indah adalah sama. Berpikirlah tentang itu. Bila sesuatu tampak indah di mata kita, ia lebih menunjukkan kehadiran, ketajaman bentuk, dan kecerahan warna, bukan? Ia mencuat. Ia bersinar. Ia tampak hampir seperti pelangi berwarna-warni dibandingkan dengan kepudaran benda-benda lain yang kurang menarik”
Aku mengangguk.
Aku bergumam …YOU’RE BEAUTIFUL … yes, YOU ARE!
Aku pun juga terangguk-angguk kok :), everything is beautiful in this world…. except what we ourselves think and do when we overlook the higher rationales of life and our own human decorum