3134505

Bagaimanakah melihat siapa pemimpin kita nanti berdasarkan kacamata kosmologi dan liturgi natanagara ? Liturgi na-ta-na-ga-ra mengindikasikan kemunculan sang ratu adil. Natanagara yang secara bahasa jawa dibaca Notonegoro berarti perbuatan menata negara. Kemunculan pemimpin sejatipun lantas dihubung-hubungkan dengan kelima suku kata itu, misalnya Soekarno, Presiden I Indonesia ini memiliki unsur no, demikian pula dengan Soeharto yang terdapat unsur to didalamnya, jadi berdasarkan liturgi ini pemimpin Indonesia selanjutnya adalah yang memiliki unsur no. Berdasarkan kacamata kosmologi ini kemunculan B.J.Habibie dan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI tidak pas, keduanya dianggap sebagai pemimpin peralihan yang akan mengantarkan kepada pemimpin yang sesungguhnya. Kedua nama diatas tidak menyandang no bulat seperti notonegoro, pertama, Baharuddin (B.J. Habibie) lantas Abdurrahman, dalam penulisan huruf jawa, kedua nama itu penulisan no nya di pangku (“n” sebagai huruf akhir).
Pengertian diatas merupakan dasar kemunculan ratu adil berdasarkan liturgi natanegara lalu bagaimana dari kacamata kosmologi?
(dilanjutkan setelah aku selesai nonton kuis siapa berani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *