Sebelum Mbak Vera bercerita padaku dua minggu lalu, aku masih sering berjalan sendiri di sebuah lorong kecil sebelah Pusdai – Bandung pada malam hari, lorong itu memang kecil pun gelap.Jalan itu adalah satu-satunya jalan terdekat menuju ke kost tanpa aku harus memutari jalan Diponegoro terlebih dahulu. Jam 20.00 bahkan 21.00 aku terbiasa berjalan sendiri, dan aku tidak takut (pada waktu itu).
Beberapa minggu yang lalu Mbak Vera cerita konon lorong itu sedikit angker dan menyeramkan di malam hari. Hampir selama dua minggu itu aku memilih jalan memutar untuk menghindarinya, ya… cerita itu mempengaruhiku dan berhasil membawaku dalam ketakutan yang kubuat sendiri.
Hingga akhirnya kemarin malam aku beranikan diri melewatinya, aku berhasil melawan ketakutanku sendiri. Beberapa baris Anthony De Mello memberiku kekuatan untuk melawannya. Bahwa musuh terbesar kita adalah “TAKUT”
“Dan takut itu datang dari mana ?”
“Khayalan.”
“Dan khayalan itu apa?”
“mengira bahwa bunga-bunga di sekitarmu ular-ular berbisa….buka matamu dan lihatlah.”
“Lihat apa?”
“Bahwa tidak ada ular sama sekali.”
Tak terjadi apa-apa kemarin, dan memang tidak akan terjadi apa-apa.