Catatan Perjalanan Tator

Ini adalah catatan perjalanku ke Tator (Tana Toraja), tempat yang sudah lama ingin kukunjungi. Catatan ini tidak akan banyak bercerita tentang obyek wisata sejarah maupun adat seperti Lemo, Londa, Kete Kesu, yang sudah banyak ditulis dan bahkan mengalami pengulangan beberapa kali oleh khalayak.

Tulisan ini menyajikan sisi lain Tator, menikmatinya tak hanya dari tempat-tempat yang wajib dikunjungi, tapi juga hangatnya sapaan penduduk, eksotika alam Tator dan obyektifitasku atas tanah sorgawi ini. Tempat-tempat yang wajib dikunjungi akan banyak diceritakan melalui gambar-gambar yang menurutku bisa merepresentasikan pengalaman yang ingin kubagikan. So, check them out!

Perjalanan menuju tempat wisata lebih banyak menggunakan angkot. Ini caraku mengenal masyarakat lokal dan mengetahui sedikit apa yang ada dibenak mereka. Sebagaimana aku, anda akan kagum melihat orang disini saling mengenal satu sama lain meskipun rumah tinggal mereka berjarak puluhan kilo meter. Akupun ikut merasakan kehangatan itu, sambil sesekali mencoba mengerti apa yang mereka katakan. Akupun terlibat dalam percakapan sehari-hari mereka tatkala sedikit demi sedikit mereka mencoba mengganti bahasa yang mereka gunakan menjadi bahasa Indonesia. Percakapanpun sedikit berubah dari percakapan sehari-hari menjadi wawancara dua arah. Sesekali mereka menanyaiku dan sesekali aku bertanya kepada mereka.

Indahnya alam Tator, bukit-bukit yang menjulang, tanah nan subur, dan orang-orang yang ramah tidak cukup hanya digambarkan dengan kata-kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published.