Internet, Politik dan Persahabatan

Bagaimana kata internet, politik dan persahabatan membaur menjadi satu kisah unik?Kisah sebagian kucuplikkan dari tulisan Amy Schatz dari kolom economy and politics, the Wall Street Journal edisi cetak minggu lalu. Lagi-lagi tentang pesta demokrasi di US tahun depan :).Kalau sempat melihat video YouTube hits beberapa minggu lalu, video ini akan cukup merusak nafsu makan kita. Though, I wouldn’t mind having this as my breakfast. Aku terbiasa dengan menu pagi yang hanya berisikan campuran oatmeal plus susu panas. without salt and sugar. Namun kalau kita tahu kisah dibalik itu, to be honest, I would be more than grateful of having a friend like you, Mr Green.Alkisah, disuatu website berjudul The Online clearinghouse for democratic action, terpampanglah salah satu candidate state representative, Daniel Biss, seorang professor matematika muda yang mengajar di University of Chicago.

ActBlue menyediakan sarana bagi mereka yang ingin menjadi penyumbang dana bagi salah satu candidate. Pun nama candidate presiden John Edwards terpampang disana sebagai one of the top money raiser. So ActBlue is simply clearinghouse. Mudah dan cukup menarik. Mungkin kita masih membayangkan deretan angka-angka yang harus disembunyikan atau diselipkan di anggaran-anggaran tertentu guna menyokong salah satu calon presiden or gubernur or calon bla bla bahkan balon bla bla bla. Praktik seperti itu bukan jamannya lagi. Bermain petak umpet hanya untuk anak-anak kecil yang belum mengerti pahit manisnya politik. In short, Transparansi menjadi hal yang mutlak di dunia demokrasi.

Si Mr Biss yang masih 30 tahun ini, menggunakan Actblue sebagai cara murah untuk menghimpun dana dari masyarakat. Bahkan dia sempat menduduki peringkat kedua dalam penghimpunan dana lewat clearing house ini. Uang yang terhimpun dalam Actblue beberapa diantaranya diperoleh dari para blogger dan mereka yang membuat video online, YouTube.

Nah, tersebutlah John Green, novelis muda sahabat Daniel Bliss yang videonya muncul di YouTube pertengahan Agustus lalu dan sempat menjadi hits. Mr Green berjanji untuk minum juice Happy Meal- campuran plain burger, kentang goreng plus coke yang sudah diblender- dan mem-wax bulu kakinya jika paling tidak 200 orang mendominasi uangnya secara online kepada Mr Biss. Seperti dilaporkan di Wall Street Journal, berkat video ini, telah terkumpul USD 3.200 untuk Mr Biss. Tak terbayangkan berapa cup of ‘Happy Meal Juice’ dan berapa teriakan yang dihasilkan Mr Green ketika dia ingin membuat kakinya seperti kaki meja, demi upayanya mendukung pencalonan sahabatnya.

Jadi, apa yang tidak akan dilakukan seseorang bagi sahabatnya? Beruntunglah kita yang punya banyak sahabat. Oh ya, Mr Green sendiri menyatakan bahwa belum pernah sekalipun ia menyaksikan video sahabatnya ini minum Liquefied Happy Meal, “Was bad enough”, katanya.

So, apa yang sudah dilakukan sahabatmu untuk dirimu? Green… sounds like Gre 🙂 .

11 thoughts on “Internet, Politik dan Persahabatan”

  1. masalah waxing okelah, aku mau. tapi jus nya itu lho!!!!@#$%^^&&.
    what has been done by my best friends for me? MEREKA TERUS MENGULANG KENISTAAN MASA LALU UNTUK MEMOJOKANKU!!! ah, jadi kangen mereka yang kini sudah terserak di belahan nusantara..

  2. aduh Vi, bicara soal sahabat pasti selalu bikin aku nangis terharu, ingat sahabat sejatiku yg dulu mendampingiku saat suka apalagi doa, dgn dia aku belajar banyak tentang hidup ini hiks..hiks…sekarang terpisah darat dan lautan 🙁

    bagaimana dengan sahabatmu Vi ?

  3. @Vira : Demi sahabatku aku sanggup minum jus happy meal, tapi justru kalo waxing, aku mikir-mikir … kakiku tak berbulu Vir opst.
    @Ely: Pernah gak El punya sahabat yang rela diteriakin “maling” cuma karena dia mesti lompat pagar demi menyelamatkan sahabatnya? Ato gak berpikir panjang ketika nyetir di jalan raya karena khawatir terjadi sesuatu dengan sahabatnya. Aku orang paling beruntung El, punya malaikat seperti sahabatku itu.

  4. Bune, nanti suatu saat kalo dirimu menjadi kandidat, sepertinya gak perlu memikirkan yang sulit2x, cukup memanggil “kuskus”, ato suwanggiiii…kah??? 😀

  5. duhhh.. sound familiar with the last name u said in this article :))

    bagiku sahabat memiliki kedudukan tertinggi dalam my social hirarchy, di bawahnya adalah kekasih, lalu hubungan keluarga, berikutnya teman, dilanjutkan dengan “sekadar kenal” dan yang terbawah adalah musuh hehehehe

  6. @Vira: Hehe, bener yach 😉
    @Nova: Kang Suwanggi itu jauh di Papua, mendatangkannya cukup menguraz kantong. Nek kuskus .. akeh tenan ki di kantorku 😉
    @Hedi: Duh pasti seneng punya sahabat kayak Kang Hedi :).
    @Steven: Wil je het etten?
    @Phoenixfly: Aku teratas dong Gre 😉
    @Anis: Sugeng Riyadi juga Jeng.

Leave a Reply

Your email address will not be published.