Pesta Buku

Pesta Buku hampir usai, aku belum juga beranjak. Tak seperti tahun lalu, aku datang di minggu pertama pembukaannya. Kini, dengan alasan sibuk, lelah, partner jalan yang belum datang (kala itu sih…), kambing hitam untuk tidak datang ke pameran itu-pun akhirnya dapat diterima semua. Toh inibuku.com masih setia mengirimkan pesanan buku-bukuku tanpa aku harus beranjak dari depan komputer. Terlebih lagi waktu senggangku masih didominasi tulisan Greg Mortenson dan David Oliver Relin dalam Three Cups of Tea, kisah Greg Mortenson yang gagal mendaki K2 – konon oleh para climbers K2 dianggap sebagai the toughest summit to reach on earth, bahkan mereka menjulukinya “the killer”, pun “the savage peak” – yang berakhir dengan misi kemanusiaan di Pakistan dan Afganistan. Jadi, buku baru untuk sesaat belum dibutuhkan.

Oh ya, rak buku yang penuh juga menjadi alasanku untuk menunda ke Pesta Buku.
Tentu hasil belanjaan di Pesta Buku akan memenuhi actual rak bukuku, tapi tidak dengan virtual rak bukuku, ini bukan karena buku-buku berbahasa Indonesia belum masuk disini .

Jadi alasan kuat apalagi yang bisa memaksaku untuk pergi ke pesta buku tahun ini?

6 thoughts on “Pesta Buku”

  1. @Taliguci: Yang tiga cangkir teh itu menarik deh, tapi secangkir kopi kayaknya lebih menarik :). ssllrrrppp sedap.
    @Hedi: Bener Sam, malah ada yang cuma 5 ribuan. Akhirnya aku dapet buku-nya Michel Foucault.
    @Ely: Iya Jeng, akhirnya weekendnya daku ke pameran.
    @Vira: Hush … masa’ ngeceng di pameran buku, apalagi bawa pasangan 😉
    @Akang: Itu sih beda Kang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *