Bach – Jesu, Joy of Man's Desiring

Komposisi ini membekas sangat dalam di hatiku. Komposisi favoritnya, sekaligus komposisi yang sengaja kupilih untuk menemani detik-detik saat aku melangkah menuju altar, memandang pada sepasang mata yang akan membawaku ke masa depan.

Komposisi ini telah mengiringi jiwaku yang tersenyum, yang tersadar, bahwa pada detik itu, untuk pertama kali dalam hidupku, aku bersyukur atas SEMUA yang pernah terjadi pada diriku.

Aku memberkati satu hari di bulan september dua tahun silam, kala sebuah surat elektronik masuk di inboxku.

Aku memberkati satu pagi nan cerah di bulan November, kala untuk pertama kalinya aku melihat masa depanku. Tak sedikitpun aku menyesali pertemuan-pertemuan yang tertunda sebelumnya, akibat kegundahan hatiku dan bayangan buruk ketakutanku yang tak berarti. Karena aku yakin rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan.

Dan Dia telah memberikan yang TERBAIK dalam hidupku.

3 thoughts on “Bach – Jesu, Joy of Man's Desiring”

  1. Aku harap juga kamu berbarhagia hidupmu. Aku melihat kamu sudah menikah dengan meneer so mungkin juga sudah hamil:)

    Kumenghendakimu hidup yang senang dengan dia dan membuat cepat keluarga yang besar.

    Doei,

    Steven

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *