113712941977850891

Aku sungguh bisa merasakan apa yang dirasakannya. Rasa kehilangan yang teramat sangat. Seolah-olah bagian terpenting dari tubuhmu harus dipotong. Kamu berdarah, banjir air mata. Dia telah mengantarkan orang yang paling dikasihinya, ke gerbang akhir. Tanpa kata-kata pun air mata. Aku tahu hatinya lebur dalam kedukaan yang mendalam. Air matanya mengering, menjadi kerak-kerak yang mengotori apapun yang dijatuhinya. Bukan perpisahan yang disesalinya, kehilangan orang yang dikasihinya takkan menyisakan kepedihan yang berlarut-larut. Namun kehilangan saat-saat dimana semua pesan seharusnya telah tersampaikan, menyesakkan dadanya.

Aku sungguh bisa merasakan apa yang dirasakannya. Lalu pelan-pelan aku berbisik, hidup tidak berhenti pada satu titik. Menyesali hidup hanya menyisakan kesia-siaan. Jangan bertepuk sebelah tangan. Kejar mimpimu dan hidupilah hidupmu. Kuburkan dia ditempat dimana kau menemukannya. Ya … di dalam hatimu. Biarlah dia tenang di sana.

Aku sungguh bisa merasakan apa yang dirasakannya. Dia hanya diam. Buminya berputar, pun kepalanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *