Trip to Belitung

13 of Us Taken by 3pod
Berawal dari googling Andrea Hirata dan related key search, sampailah aku pada gambaran lanscape Belitung yang wow, sungguh memukau. Dengan sedikit hasutan tentang keindahan pulau ini ke teman-temanku, merekapun akhirnya setuju untuk memulai perjalanan tanggal 17 Agustus pagi. Lokasi upacarapun dipindah ke Pulau nan sepi ini

Tentu dengan kesadaran penuh, kami tidak akan pergi ke Manggar. Aku tidak mungkin memaksakan keinginanku hanya untuk memuaskan keingintahuanku akan setting dimana Andrea dan kisah laskar pelanginya memulai petualangan hidup mereka. Although I want it very much to see the place, I realize that this may not be interesting for my friends who even don’t know who Andrea is.

Jadilah kami subuh-subuh – ditemani Betelgeuse dan Rigel serta lirikan Pollux yang kuning memerah di langit – menuju bandara. Hanya ada dua direct flight from Jakarta. Pesawat kami take off pukul 07.00.WIB. Dengan perjalanan kurang lebih 45 menit, sampailah kami di Tanjung Pandan pukul 7.45 WIB. Begitu menyentuh kota ini, perasaan lega membahana. Sehari sebelumnya, gara-gara market bearish, kami dikandangkan di hotel, justru sehari sebelum keberangkatan kami. β€œDimana sense of crisis kalian?” Beberapa teman yang tidak ikut trip menyentil kami yang tetap memaksakan diri untuk pergi. Menyentuhkan kaki ke tanah belitung berarti tak ada kesempatan lagi untuk berbalik ke Jakarta. Biarlah market bearish. What goes up must come down. Ini hanya efek herding behaviour yang menjadi ciri khas local investor di Indonesia.

Tujuan pertama kami adalah Tanjung Pendam yang terletak di kota Tanjung Pandan. Tentu aku masih ingat cerita tujuh belasan-nya anak-anak SD PN Timah di tempat ini, yang menurut Andrea saat itu tempat ini begitu istimewa. Sekeliling kulihat laut yang sedang di bendung. Direklamasi kah? Ntahlah.
Konon di lokasi ini pernah dibangun pagar tembok tinggi, karena memang lokasi ini milik PN Timah. Sekali lagi kisah-kisah si Ikal kecil bermain-main dikepalaku.

Jam 10.00 meluncurlah kami kembali ke H.A.S Hanandjoeddin, menjemput 2 orang teman kami yang terpaksa di delay karena memilih operator pesawat yang salah. Setelah itu, selama 40 menit dengan melewati jalan aspal yang terlihat masih baru, mini bus kami berangkat menuju Lor In hotel di Tanjung Tinggi. Heran, sepanjang jalan, kami tak berpapasan dengan kendaraan bermotor lain. Kanan kiri kami, terlihat bekas-bekas tambang timah liar yang dibiarkan begitu saja, pohon-pohon mengering, serta kebun-kebun kelapa sawit yang luas memenuhi ruang pandangku.

Tanjung Tinggi memang sungguh menawan, tak perlu ke Phuket. Belitung sungguh fantastic. Siang itu kami naik ke batu-batu granit yang menggerombol disepanjang pantai. Suasana sepi membuat tempat ini menjadi sangat romantis.

Jarak pantai Tanjung Tinggi dan Tanjung Kelayang yang saling berdekatan membuat jadwal kami tidak terlalu ketat. Pak Kusuma, tour guide kami-pun juga terlihat santai.

Hari kedua, diawali dengan berenang ke tengah laut, membuat istana pasir ala Gaudi dan tentu menikmati matahari pagi. Jam 9 baru kami berlayar ke Pulau Lengkuas, dimana mercusuar tua jaman Belanda berdiri tegak. Laut serasa sangat tenang, biru kehijauan serta batu-batu granit menyembul keluar dari dasar laut menyuguhi hari kami dengan keindahan yang tiada tara. Mungkin aku terlalu exaggerate, but this is the fact.

Tiba di Pulau Lengkuas, nampaklah pemandangan pulau-pulau kecil dengan bebatuan besar yang menakjubkan. Mercusuar berwarna putih masih terlihat terawat meski umurnya telah lewat seabad. Mendaki ke puncaknya adalah kenikmatan. Phobia ketinggian? Sepertinya aku diciptakan untuk menikmati apapun dan mencobai apapun. Semakin tinggi kaki ini menapak, euphoria semakin mendesak ke ujung ubun-ubun kepala. Foto bersama ala novi (dengan gaya rada gak lazim) tentu tidak ketinggalan. Dan eitts satu lagi, ada kucing betina yang manja, yang selalu mendekatiku dan berguling-guling di depanku. Mungkinkah dia menemukan saudara-nya si Pus ber-Pita ini.

Pulau terakhir tujuan kami adalah Pulau Burung, sebuah pulau data yang tak berpenghuni. Konon ada batu granit disini yang mirip dengan bentuk burung, yang menurutku sih lebih mirip mulut ikan lumba-lumba. Melihat hamparan laut dangkal berpasir putih yang luas tentunya menarik keinginan kami untuk melepas baju dan berenang ke tengah laut. Berbekal google, disiang bolong pun kujabani mencari ikan-ikan kecil dibalik terumbu karang. Serasa kembali ke Pantai Bira yang hampir setahun yang lalu kutinggalkan.

Malamnya, kegiatan kami tak ada yang istimewa, selain memandangi bintang-bintang bertebaran, sambil tersadar esok pagi sorga nan indah ini harus kami tinggalkan.

Cat: Beberapa gambar sudah di upload di sini

35 thoughts on “Trip to Belitung”

  1. keren banget ..Bune… πŸ™‚
    “gambar geger-geger (punggung) di atas pasir putih dengan background pantai”

  2. awannya…pulaunya…lautnya…pasirnya….cakep banget , terus duduk ramai2 gitu….wah…kayak di sorga ya, apalagi kalau dinikmati berdua sama yang tercinta Vi ^_^ jadi pengen ke sana nih !

  3. itu poto seperti serombongan orang yang terdampar di pulau terpencil terus pada menunggu kapal lewat untuk dimintai tumpangan… xixixixi πŸ™‚

    Niway, great pics.. pake kameramu tuh Nop? kayaknya udah saatnya beli lensa fish eye / ultra wide angle buat mendramatisir moment seperti itu πŸ™‚

  4. salam kenal πŸ™‚
    wouw..keren banget pantainya..
    hmm..bikin daftar tempat yg harus dikunjungi makin panjang neh hehe..

  5. @Nova: Pakne kae bar photo2an gegere podho gosong kabeh.
    @Ely : Iya El, lebih keren memang kalo berduaan aja. Nanti aku share foto pas sunset deh, wuihhh indah bgt. Mo link? Silahkan El!
    @phoenixfly: Ide awalnya sih emang cast away. Cuman kalo diliat-liat emang beneran kayak orang terdampar di pulau yang desperate nunggu kapal datang. Hah lensa fish eye? Lensa standar yang 70/200 aja belum mampu beli. Ayo iuran Gre!
    @Arum: Eh Arum kan di Groningen ya? Bulan-bulan ini bisa Wat Lopen tuh. Menyeberangi lautan ke pulau Simonszand deketnya Schiermonnikoog, kayaknya cuma 1 jam dr Groningen menuju ke point of departure. Perjalanan yang dikejar-kejar oleh waktu pasang membuat kita serasa seperti Nabi Musa yang membelah laut. Coba deh, mumpung disana πŸ™‚

  6. kalau aku ikut, tak temani ngeliat manggar…siapa tau..siapa tau…siapa tau, kita ketemu tuk bayan tula nov

  7. Huuu…sayang Novi, gak sempat kesana..tinggal sehari aku di Groningen, sabtu tgl 25 ini aku dah balik ke Malang..liat pantai Malang selatan ato laut di Pacitan aja, keren jg loh πŸ˜€

  8. kalo emang ide awalnya beneran kayak cast away, harusnya di pasir bikin tulisan gede-gede : S O S (SOTO OPO SOP) whuahahahaha.. :))

  9. @Vira: Ke Manggar trus lanjut ke Pulau Lanun Vir, kali-kali Tuk Bayan Tula bisa jawab siapa sebenernya soulmate kita :).
    @Arum: yaa sayang bgt, emang dipasin ya pulang pas summer mau abis? Btw, nitip Chocola van Droste yaa :). Kutunggu di Jakarta :). Kadohan rek ndek Malang.
    @Phoenixfly: Waduh species burung yang satu ini memang doyannya maem.
    @KW:hihi Belitong, aku gak berani pake nama itu cukup Belitung, takut di klaim ama Andrea, Belitong OR Tanjong Pandan Or Tanjong Pendam kan TM-nya Andrea.

  10. Wow, impressive. Andrea pasti bangga, pulau masa kecilnya didatangi Novi. Memang Ms Explorer tak pernah kekurangan ide menarik. Trus mau meneruskan takdir sebagai petualang tanpa kekhawatiran itu ke mana lagi? Pollux biar ikut melirik aja deh, menikmati setiap jejak penjelajahanmu.

  11. Dulu saya pernah jalan-jalan ke Pulau Bangka. Pantainya cantik juga. Cuma sayang, waktu itu saya tidak punya kamera untuk mengabadikannya. πŸ™‚

  12. @Koen: Thx Pak.
    @Vira: Tau gak Vir aku jadi ngebayangin Tuk Bayan Tula yang digambarkan seram itu sedang berbaju pink dan sangat romantis hehe.
    @Ely: Iya nih Jeng, baru pulang dari pulau seberang, di pesawat aku tak sempat ngetik.
    @Anis: Tak ada kamera tak apa Nis, mata kita bisa melihat dan otak kita memproses, lalu disimpan di hati :). Iya tuh, Bangka juga bagus. Aku baru ngliat di foto-fotonya saja.

  13. Sayang, waktu ke tanjung pendam dulu lagi ujan πŸ™
    jadi pantai nya agak sedikit butek πŸ˜€

    tapi no prob, ikan bakarnya enak banget jadinya :))

  14. hmmm…
    pertama, tempatnya andrea hirata bukanya di gantung????
    kedua, kuarang banyak tempat persinggahan yang dikunjungi…itu baru sebgian kecil aja…kok tau???coz saya orang belitung juga..^^

  15. belitung memank gue bgt,sbagai pemuda belitung aku merasa bak surga kedua..aku berjanji pada nya untuk membawa nama nya ditempat perpijakan ku..i love u belitung

  16. aku ingin ke belitong. juni nannti. bisakah kau bantuy aku? Penerbangan apa yang harus kunaiki? Tempat apa saja yang harus aku kunjungi? perkiraan biaya? semua memmang karena laskar pelangi

  17. Hallo… saya rencananya mau ke Belitung 17 May 2008. Penerbangan apa dari Jkt yang on-time ga delay ke Belitung? (Batavia atau Sriwijaya atau ..?). Enaknya tinggal dihotel apa ya..karena saya sudah STW nich alias over 50. Apakah banyak ikan warna-warni dilautnya seperti Bunaken.? Thanks untuk info2nya

  18. Dolo waktu aq baru lulus kuliah tahon 1991, aq diterima sbg auditor, dan klien kita adalah pt timah, pas waktu itu aq ditugaskan di pulau belitung (kira2 bulan) kita audit sama2 orang bpkp/stan) . Disana mmg bagus pemandangannya, terutama pantainya, kita juga keliling ke wilasi (wilayah produksi) di 4 kota besar di belitung spt ke tj pandan, manggar, dll

    Wah coba ya… th 1991 novel LP sudah terbit…pasti aq bisa sowan ke rumah ikal, bu mus, a ling, mahar, lintang ..jamron..dll

  19. kerennnn abizzzzzzzzzzzzzzzzz
    jadi kangen nech rasanya mw balik agik ke belitong….. nyaman diam di sana
    hampir tiap hr aku nntn lp,,,,

  20. Di tanjung pendam era 80-90an gk ada bangunan tembok tinggi,rumah2 di situ dulunya hampir 100% dihuni orang setaff vip+vvip, para pejabat pendatang luar belitung yg gaya hidupnya woow utk ukuran masa itu.Kenapa tanggung tripnya?

  21. kalau kata guwe masalah pulau bangka belitung itu pulau yang paling mengah setelah pulau bali sebap suasana pantainya sangat bagus dan masih alami dan bagi wisatawan yang mau datang ke bangka belitung tim pariwiasata siap menghantar anda ketempat yang anda tuju salamat datang ke bangka belitung

  22. subhanallah,indah banget andai aku ada disana,ya walau pun kelihatan sepi sich.tapi asyik lho soalnya kelihatan luas gitu.apa lagi ma ort,saudara,temen dan lebih happy lagi ma yang aq cintai.

  23. pulau belitung sungguh indah,,….

    Q pengen bgt pergi kesana,,….

    tapi kesana mahal ga ya,,…??????? heheeheheh

    klo da yang punya ttg foto2 lengkapnya, tolong dunk kirimin ke email Q ,,.

    please……..

  24. ini lah yang aku suka dari keindahan pulau belitung, memang g’ salah akutinggal di sana… semoga pemerintah bisa lebih perhatikan lagi pulau2 di belitung, karna menurut saya masih banyak keindahan pulau belitung yang belum terjamah . . . I LOVE BELITUNG . .

  25. sebagai putra asli belitung sekaligus blogger belitung, sangat banyak berharap bagi mereka-mereka yang pernah datang menikmati belitung menulis selayaknya postingan yang baru saja saya baca dan saya komentari ini…

    Salam kenal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *