“Tidaklah menarik menonton sepakbola tanpa taruhan” seorang teman berujar.
Aku pada awalnya tidak menjagokan tim manapun dalam EURO 2008. Once England was not listed, for me, the competition never existed. Karena mendukung tim lain berarti mengkhianati hati. Beginilah diriku, penonton sepak bola dengan pengetahuan tentang persepakbolaan yang pas-pasan, sehingga pilihan dijatuhkan karena faktor faktor pertautan secara emosional saja.
Tetapi ketika melihat Tim Oranje yang sedemikian tangguh menghadapi Itali, hati ini mulai berpaling. Akal sehatpun menguasai. Aku akui Belanda bermain sangat brilliant. Ditambah lagi, hampir semua pemain Tim Oranje ini kukenal – ingat kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Dan akhirnya akupun berkhianat.
Jadilah Tim Oranje, tim favoritku. Taruhanpun mulai dimainkan. Tak berbentuk materi tentu saja, karena aku lebih suka ide-ide gila dan menyenangkan, yang membuat taruhan kita menjadi sesuatu yang tak mudah kita lupakan.
Semisal, naik merry go round dua putaran di tengah-tengah pusat perbelanjaan yang segera ditolak oleh temanku yang merasa hukuman ini tidak imbang dengan apa yang kupertaruhkan. Aku bertaruh akan menggunakan rok ke kantor. Sesuatu yang sangat extra ordinary bagiku, mengingat sudah hampir 10 tahun ini aku tidak mengenakan rok ke kantor. Akhirnya, berjalan mengelilingi lapangan di depan kafe De Daunan dinilai sebagai taruhan yang seimbang.
Kemenangan mutlak Belanda 4-1 atas Perancis menyelamatkanku dari rasa malu. Aku terbebas dari kewajiban mengenakan rok ke kantor. Dan demi itikad baik, kemaren temanku mengeksekusi apa yang menjadi kewajibannya.
Di sepanjang perjalanan keluar dari kafe De Daunan ke gerbang Kebun Raya, terlontar satu ide baru. Untuk taruhan berikutnya, meniup obor yang terpasang di sepanjang jalan dari kafe ke gerbang akan menjadi suatu hal yang cukup menarik dan menegangkan, karena setiap saat satpam bisa muncul dan menangkap kami, atau beberapa orang yang kebetulan lewat disitu dan melihat kami bisa mengganggap kami rada kurang waras. Ini yang membuat hidup lebih hidup 🙂.
Ide lain yang sempat terpikir adalah mewarnai rambut kami dengan warna kaos tim sepak bola yang kami dukung. Tentu hanya beberapa helai rambut saja. Aku beruntung tidak mendukung tim Yunani, karena perpaduan putih dan biru dirambutku yang tak hitam ini, akan membuatku tampak seperti orang penyakitan.
Hey, punya ide lain yang cukup menarik untuk taruhan?
Temennya aja yang disuruh pake rok, Neng Geulis! Temennya geulis enteu’?
sedetik gue pikir, GILE, berani banget tarohan pake rok.
..
sampai kemudian sadar, jangan jangan yang punya blog ini ce, jadi gak extra ordinary dunk 😀
bisa bayangin gak, seorang kawan cowok taruhannya disuruh makan ubi sebanyak-banyaknya sekali duduk, dan, ketika dia masuk lift, pret..pret..pret…..depan cewek-cewek..najisssssss
taruhan ngeblog aja, yg kalah bikin posting 5 biji sehari…modyarrrr 😀
@Akang: Temen abdi mah geulis pisan atuh Kang! Bade? heheh
@Snydez: Masih extraordinary lah buatku 🙂 considering daku tak biasa pakai rok.
@Vira: Ihhh itu mah jorox bangets.
@Hedi: Asli modyar iku Sam. 2 biji aja dah puyeng. Kecuali isinya gambar smua 😉
Belanda mmm kamu pasti milihnya pakai hati juga. Kenapa belum move ke Belanda Non?
@May: God knows everything May. He’ll show us the best way.