Java yang berarti Kopi

A cup of Java adalah buku bacaan wajib bagi mereka penikmat kopi dan bagi mereka yang merencanakan bulan madunya di Losari Coffee Plantation Resort and Spa. Berbulan madu di daerah berketinggian 900 meter di atas permukaan laut, dikelilingi delapan gunung, diantara pohon-pohon kopi, sambil sesekali disuguhi aroma kopi yang sedang di sangrai secara tradisional, dan diselimuti udara sejuk pengunungan di Magelang, namun tanpa dilengkapi pengetahuan tentang sejarah panjang kopi, perkebunannya dan tempat peristirahatannya, bagiku, adalah sebuah kerugian besar. Pemilik Losari Coffee Plantation, Gabriella Teggia sendirilah bersama Mark Hanusz yang berkisah tentang kopi Jawa, dilengkapi foto-foto menarik seputar kopi.

A Cup of Java, buku wajib bagi mereka yang mengganggap bahwa minum kopi adalah salah satu festival harian dalam hidup mereka. Penjabaran dari kata ‘Java’ bisa beragam. Ya, ini tentu buku yang membahas asal muasal kopi di Pulau Jawa. Buku ini juga membahas perkebunan-perkebunan kopi dan perkembangan industri kopi di pulau ini. Namun kata ‘Java’ disini tak sekedar berfungsi sebagai kata keterangan tempat. Java, tak lain dan tak bukan, adalah julukan dari kopi itu sendiri.

Demikian kisahnya …. Tersebutlah pada tahun 1893 dalam rangka memperingati perayaan 400 tahun ditemukannya Benua Amerika oleh Christopher Columbus, diselenggarakanlah World’s Columbian Exhibition di Chicago. Di area seluas 553 acre dan diikuti negara-negara di seluruh penjuru dunia, hamburger dan ferris wheel mulai diperkenalkan ke publik, diantara produk produk lain yang cukup menarik.

Tepat di tengah-tengah fairground, yang tak kalah popular di kalangan pengunjung, tersebutlah sebuah tempat bernama “Java Village. Di sini, Batik, Wayang pun Gamelan diperkenalkan pertama kalinya pada dunia. Tentu siapa lagi kalau bukan Meneer-meneer dari Netherlands East Indies yang memboyongnya kemari.

Nah, terletak di dalam Java Village, sebuah Java Lunch Room yang menyajikan tak lain dari pure java coffee mulai menjadi bahan perbincangan para pengunjung pameran. Mereka mulai menyebut minuman panas yang disajikan dicangkir ini sebagai ‘a cup of java’. Sejak saat inilah kata Java berasosiasi dengan Kopi.

Buku ini juga tak urung membuatku bangga. Siapa yang mengira bahwa kopi yang saat ini berkembang pesat di Amerika tengah dan selatan, sebenarnya berasal dari Pulau Jawa. Ini, berkat keingintahuan seorang saudagar muda VOC bernama Pieter Van der Droeke yang mencoba minuman panas yang oleh penduduk local dijuluki Qahwa. Dengan cara menyelundupkan beberapa biji kopi – kala itu demi alasan hygienist dan untuk menghindari masuknya virus-virus ke negara-negara so-called beradab, semua produk makanan dan minuman harus terlebih dahulu melalui proses pendidihan dan pembakaran sebelum dikirim- Broeke mengirimkannya ke Amsterdam Botanical Garden untuk mempelajari lebih lanjut kultivasi tanaman ini. Berawal dari Amsterdam Botanical Garden inilah kopi jawa akhirnya melanglang buana.

Lalu, bagaimana asosiasi kata ‘Java’ dengan bahasa pemrograman, yang iconnya digambarkan dengan sebuah cangkir? Kupikir Bapak ini bisa menjawabnya secara lebih komprehensif. Tulisannya yang jauh lebih menarik dan lengkap tentang kopi jawa membuatku harus berhenti menulis sampai disini. Selamat menikmati a cup of java.

10 thoughts on “Java yang berarti Kopi”

  1. Setiap menemukan search engine baru, aku selalu mencoba dengan kata ‘Java’ untuk melihat siapa yang keluar duluan: pulau, kopi, atau programming. Umumnya programming menang. Kaum pecinta kopi harus mulai menyiapkan upaya menuntut balas :).

  2. jadi nov, sekarang kan dikau sudah tau tentang sejarah tempat indah itu, maka itu..berbulan madulah 😛

  3. @Koen: Dikau tak angkat jadi ketua pecinta kopi, Pak! Ayo kita siapkan strategi!
    @Vira: Eh daku masuk yang kategori penikmat kopi loh. Kalaupun aku dan pasanganku akan berbulan madu di sana, itu pasti karena kami sama-sama penikmat kopi. Tapi, kalo mo bulan madu, bukannya harus kawin dulu?
    @Akang: Walah mo bulan madu koq bilang-bilang tempatnya, kalo pada nyusul kan bahaya Kang!
    @Elys: Mo bulan madu kedua Jeng? Ato tiap hari Suaminya bergulat dengan Java Language? bahasa istrinya kalo sedang marah 😉
    @Phoenixfly: Mungkin ngomongin madu lebih manis. Jangan2 yang sebenernya mo bulan madu itu dikau Gre 😉

  4. lam kenal
    salam ngopi..
    kenalkan saya Triono..asal Temanggung, Jateng..

    numpang promo nggih,,,
    kebetulan saya mempunyai usaha pengolahan kopi robusta bubuk bernama trion3 coffee
    kopi kami olah secara tradisional+higienis:dengan alat tradisional(sangan dari tanah liat, centong kayu untuk roast),
    dengan menggunakan pemanasan dari kayu bakar..

    merk dagang kopi saya adalah kopi RAJA,
    merupakan racikan dari kopi robusta jawa terbaik dari pegunungan Temanggung dengan kopi sirsah/kopi nangka yang tumbuh langka.
    dibuat dari kopi matang pohon, malalui sortir yang ketat.

    semoga anda penasaran untuk mencicipi sensasi citarasa tradisionalnya…

    please post to spider_boel@yahoo.co.id
    or 081392357535 (call/sms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *